Alumni Menwa Indra Pahlawan Riau Siap Dukung Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Periode 2019-2024

14 Oktober 2019
M Hafiz (kiri), alumni Resimen Mahasiswa Riau. Foto: Istimewa.

M Hafiz (kiri), alumni Resimen Mahasiswa Riau. Foto: Istimewa.

RIAU1.COM -Resimen Mahasiswa (Menwa) merupakan salah satu kekuatan sipil yang dilatih dan dipersiapkan untuk mempertahankan NKRI sebagai perwujudan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). Menwa juga salah satu komponen warga negara yang mendapat pelatihan militer (unsur mahasiswa). 

Markas Komando Satuan Menwa bertempat di perguruan tinggi di kesatuan masing-masing yang anggotanya adalah mahasiswa atau mahasiswi yang berkedudukan di kampus tersebut. Menwa adalah komponen cadangan pertahanan negara yang diberikan pelatihan ilmu militer seperti penggunaan senjata, taktik pertempuran, survival, terjun payung, bela diri militer, senam militer, penyamaran, navigasi dan sebagainya.

Anggota Menwa (wira) di setiap perguruan tinggi atau kampus membentuk satuan-satuan yang merupakan salah satu bagian organisasi di unit kegiatan mahasiswa (UKM). Menwa diberikan wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dengan UKM lain dan berada langsung d ibawah rektorat.

Resimen Mahasiswa Indra Pahlawan Riau adalah satuan induk Resimen mahasiswa Provinsi Riau. Menwa ini membawahi satuan di berbagai universitas yang saat ini dipimpin oleh Indra Pomi Nasution, ST M.Si sebagai Komandan Resimen (Danmen Indra Pahlawan Riau).

Menyikapi persiapan pelantikan Presiden RI dan Wakil Presiden RI tanggal 20 Oktober 2019 nanti, Resimen Mahasiswa sebagai komponen Bela Negara siap sedia untuk digerakkan dalam rangka pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden yang akan datang. Menwa siap untuk membantu TNI dan Polri jika suatu saat dibutuhkan. 

M Hafiz, salah seorang alumni Resimen Mahasiswa Riau yang juga seorang pengusaha muda, Senin (14/10/2019), menyampaikan, pelantikan Presiden dan Wapres RI adalah momen dan agenda besar nasional yang perlu mendapat atensi dari seluruh rakyat Indonesia.

"Kita semua sebagai komponen bangsa wajib menyukseskan tanpa terkecuali. Kalau bersatu, kita akan menjadi bangsa yang kuat dan tidak satupun paham anti NKRI bisa menganggu proses pelantikan nanti," ujarnya.