Terapkan Budaya Melayu dalam Memimpin, Niat Kapolda Riau Irjen Agung Disambut Baik Ketua FKPMR

6 Oktober 2019
Ketua Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau Dr drh Chaidir, MM. Foto: Riau1.

Ketua Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau Dr drh Chaidir, MM. Foto: Riau1.

RIAU1.COM -Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi akan menerapkan nilai-nilai budaya Melayu dalam memimpin kepolisian di Provinsi Riau. Niat Kapolda Riau yang baru dilantik ini mendapat respon positif dari Ketua Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR), Dr drh Chaidir, MM. 

"Artinya, kepemimpinan akan diterapkan Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya adalah kepemimpinan Melayu. Memang sudah seharusnya demikian. Adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah," kata Chaidir, Minggu (6/10/2019).

Dalam perspektif budaya Melayu, pemimpin adalah seorang dituakan. Pemimpin itu didahulukan selangkah dan ditinggikan seranting.

Chaidir menyambut baik langkah Irjen (Pol) Agung Setya yang sejak awal kedatangannya, menggantikan Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo sebagai Kapolda Riau, berniat mengadopsi nilai-nilai budaya Melayu nan luhur yang penuh dengan sopan santun.

Chaidir menilai, setiap pemimpin kesatuan institusi vertikal diberikan amanah memimpin di Riau, sudah saatnya mengendepankan kepemimpinan adat Melayu.

"Alhamdulillah. Kami menyambut baik terkait langkah Kapolda Riau menerapkan nilai-nilai budaya Melayu dalam memimpin kesatuannya. Artinya, kepemimpinan akan diterapkannya adalah kepemimpinan Melayu. Walaupun demikian kita tetap menghormati budaya masyarakat Riau berbilang kaum," jelasnya.

Pemimpin itu bagaikan kayu besar di tengah padang. Rimbun daunnya tempat berteduh. Kuat dahannya tempat bergantung. Kukuh batangnya tempat bersandar dan besar akarnya tempat bersila. 

Selain itu, pemimpin Melayu itu harus paha. Ibarat nakhoda harus paham melayarkan kapalnya di tengah malam yang kelam.

"Dia harus mampu membaca bintang di langit. Kepemimpinan Melayu itu berpedoman kepada kepemimpinan Rasulullah, amanah (terpercaya dan bertanggung jawab), siddiq (lurus), tabliq (komunikatif) dan fathonah (cerdas)," tuturnya.

Karena itu, masyarakat Riau menantikan kinerja Kapolda Irjen Pol Agung Setya untuk dapat memberikan keteladanan dan kepercayaan masyarakat Lancang Kuning.

"Seorang pemimpin di mata orang Melayu, raja alim raja disembah, raja zalim raja disanggah. Sanggupkah Kapolda Riau demikian? Sanggup bila bisa memberikan keteladanan dalam perilakunya. Kita akan lihat. Kapolda harus kembalikan kepercayaan masyarakat melalui keteladanan," tutupnya.

Sebelumnya, Irjen Pol Agung mengatakan niatnya untuk menjadikan jajarannya sebagai polisi yang dan menyelesaikan masalah dengan santun pula. Ia juga mengatakan bahwa berkah besar untuk Riau bisa terwujud ketika pemerintah dan masyarakat bisa menjalin kerjasama dengan baik.

"Di mana bumi dipijak disitu kita junjung langit setinggi-tingginya. Dan di langit itu kita tahu ada banyak yang harus kita kerjakan. Yang kita lihat pertama adalah adat istiadat harus kita hormati. Mari kita bergerak bersama-sama, kita akan arungi perahu Lancang Kuning di malam hari ini hingga sampai tujuannya," ujarnya.