Sentilan Dan Catatan Penting Buat Orang Tua Di Hari Anak Nasional 2019 Provinsi Riau

Sentilan Dan Catatan Penting Buat Orang Tua Di Hari Anak Nasional 2019 Provinsi Riau

22 Agustus 2019
Beberapa anak bekerja dan meminta-minta di persimpangan jalan Pekanbaru (Foto: Zar/Riau1.com)

Beberapa anak bekerja dan meminta-minta di persimpangan jalan Pekanbaru (Foto: Zar/Riau1.com)

RIAU1.COM - Upaya untuk menjamin kesejahteraan dan perlindungan anak di Riau saat ini ibarat dua sisi mata pisau. Pemerintah Provinsi Riau berkeyakinan bahwa di hari peringatan Hari Anak Nasional 2019 telah bekerja keras dalam pemenuhan hak-hak dan kewajiban terhadap anak. Dibuktikan dengan penyerahan piagam Gubernur Riau pada Pemerintah Daerah yang meraih penghargaan Kabupaten maupun Kota Layak Anak (KLA) tingkat Nasional.


Selain itu penghargaan juga diberikan kepada perusahaan, lembaga yang berjasa di bidang pemenuhan hak dan perlindungan anak, serta forum anak berprestasi di Gedung Daerah Riau, Selasa, 20 Agustus 2019 silam. Serta telah menggaungkan Suara Anak Riau tahun 2019 yang mengucapkan terima kasih karena pemerintah Provinsi Riau telah memperhatikan mereka dengan dilaksanakannya acara Peringatan Hari Anak Nasional 2019.

Sisi lain ditengah perayaan hari anak nasional yang seharusnya diperingati setiap tanggal 23 Juli tersebut, dinodai dengan eksploitasi anak yang kerap dijumpai terutama di Kota Pekanbaru. Sangat mudah ditemui anak-anak yang seharusnya memiliki tugas belajar dan bermain malah harus mencari nafkah. Biasanya mereka memilih cara mengamen, berjualan sampai meminta-minta.

Psikolog anak, Violetta Hasan Noor tak menyalahkan jika hari anak di Riau diperingati setiap tahunnya ditengah dinamika 'kejahatan' terhadap anak. Dia beranggapan peringatan hari anak nasional itu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, orang tua, lingkungan bahwa anak memiliki tanggung jawab kepada orang tua, masyarakat dan negara. Hanya saja harus diiringi dengan upaya pemerintah daerah dalam melakukan penyuluhan agar orang tua sadar jika mereka memiliki peran penting terhadap tumbuh kembang anak.

"Jadi sah-sah saja merayakan hari anak nasional itu tapi kalau saya justru lebih baik ada seperti penyeluhan kepada orang tua. Supaya orang tua mengetahui peran penting terhadap anak itu seperti apa," sebutnya, Rabu, 21 Agustus 2019.

Penyuluhan sangat penting menurutnya karena orang tua sering tak sadar bahkan tak mengerti jika perilakunya terhadap anak kerap dalam bentuk pelanggaran," orang tua tidak tahu kalau anak dipaksa bekerja itu adalah melanggar. Kalaupun pemda beralasan anak-anak itu bukan warga Riau (pendatang) tinggal kerja sama saja antara dinas terkait kolaborasi bersama melibatkan orang tua," jelasnya.

Pada kesempatan yang berbeda, Konselor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Pekanbaru, Herlia Santi menyikapi kondisi seperti ini dengan upaya pendekatan baru. Pendekatan itu berupa langkah nyata yang holistik bukan saja pada anak sebagai target sasarannya tapi turut melibatkan seluruh keluarganya.

Salah satunya dengan menyiapkan rumah singgah yang memadai. Dengan program rumah singgah, anak akan diberdayakan tidak hanya kemampuan akademik di jalur non formal tetapi juga mengembangkan nilai-nilai universal, kepedulian, empati, kesehatan dan etika pada anak.

"Dengan rumah singgah, orang tua akan dijangkau untuk diberikan penyadaran agar ada perubahan prilaku. Bersama-sama akan dilakukan identifikasi terhadap persoalan dalam keluarga untuk mencari solusinya. Peran pemerintah memfasilitasi solusi itu seperti pelatihan dan konseling penyadaran yang berkelanjutan," tutupnya.