PWNU Riau Ajak Jajaran Pemprov dan TNI-Polri Gelar Salat Istisqa Serentak Besok Pagi
Ketua PWNU Riau, Tengku Rusli Ahmad (tengah) didampingi Wakil Ketua PWNU Riau, Deni Efizon dan Wakil Sekretaris PWNU Riau, Landa Trinado (foto: barkah/riau1.com)
RIAU1.COM - Maraknya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Riau akan melakukan salat istisqa bersama meminta hujan, dengan harapan Bumi Lancang Kuning terbebas dari karlahut dan kabut asap.
"Ini sudah darurat. Maka itu, PWNU Riau menyatakan berjihad untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan. Jihadnya bagaimana? Kita buat gerakan Rasisma," kata Ketua PWNU Riau, Tengku Rusli Ahmad, Senin 12 Agustus 2019.
"Rasisma ini merupakan singkatan dari Riau Salat Istisqa Bersama," ujar Rusli Ahmad didampingi Wakil Ketua PWNU Riau, Deni Efizon dan Wakil Sekretaris PWNU Riau, Landa Trinado.
Rusli Ahmad melanjutkan, PWNU Riau memerintahkan jajaran internalnya menggelar salat istisqa bersama, mulai tingkat provinsi, kabupaten/kota, desa, dan juga seluruh badan otonom dan lembaga NU.
"Kita juga perintahkan sekolah NU, pesantren NU, serta mesjid NU menggelar salat istisqa bersama. Ini juga merupakan jihad membela bangsa dan negara, dan juga bentuk kepedulian moral NU terhadap peristiwa karlahut dan kabut asap di Riau," jelasnya.
"Kami juga meminta, mengimbau serta mengajak Gubernur Riau untuk membuat surat melaksanakan salat istisqa di pemerintahan kabupaten/kota, kecamatan sampai pemerintah desa/kelurahan dan juga membawa anak yatim," sambungnya.
Rusli melanjutkan, pihaknya juga turut meminta, mengimbau serta mengajak TNI-Polri untuk melakukan hal yang sama dan membawa serta anak yatim. "Kegiatan salat istisqa bersama ini, dilaksanakan serentak mulai pukul 09.00 WIB," imbuhnya.
"Kenapa harus membawa anak yatim? Harapannya, dengan menyantuni dan mengajak mereka salat bersama, semoga doa yang dipanjatkan cepat diijabah oleh Allah," terangnya.
Ia menambahkan, kenapa PWNU Riau berani menyatakan jihad dengan menggelar Rasisma tersebut, karena sudah banyak makhluk hidup lain yang mati karena karhutla.
"Tadi malam kita sudah mulai melakukan salat istisqa, bersama 200 orang anak yatim, kita ajak makan dan beri santunan. Alhamdulillah, pagi tadi hujan dan daerah lain juga hujan," sebutnya.
"Harapannya dalam rangka menyelesaikan karhutla ini memang tidak bisa serta merta secara parsial. Kita minta kepada Allah untuk minta turunkan hujan lebat dan lama, karena Nabi Muhammad pernah melakukan ini," pungkasnya.