Gerhana bulan (Foto: Istimewa/Internet)
RIAU1.COM - Menyikapi Imbauan dari Kementerian Agama RI perihal pelaksanaan salat gerhana bulan bertepatan pada 14 Zulqaidah 1440 Hijriah atau 17 Juli 2019 Masehi pukul 03:00 WIB, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau melakukan aksi serupa.
Ketua MUI Riau, Nazir Karim mengimbau kepada masyarakat Riau untuk melaksanakan salat sunah ini walaupun dikerjakan dini hari.
"Kami MUI Riau tetap menyarankan kepada masyarakat Riau untuk melaksanakan salat gerhana bulan. Berdoa demi kemaslahatan kita bersama," sebutnya melalui sambungan telepon, Senin, 15 Juli 2019.
Oleh karena itu bagi umat Islam di Riau, sangat disarankan untuk melakukan shalat gerhana bulan ini.
Apa lagi dikerjakan secara berjamaah di Mesjid-Mesjid. Karena Rasulullah mengerjakannya secara berjamaah di Masjid dengan khutbah atau tanpa khutbah.
"Tapi karena ini dilaksanakan di Mesjid sebelum salat subuh, kepada aparat kepolisian diharapkan dapat berjaga-jaga. Takut kalau ada yang memanfaatkan kondisi ini untuk keburukan," harapnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang berbeda, Kasi Data dan Informasi BMKG stasiun Pekanbaru, Marzuki mengatakan kejadian ini menurutnya fenomena alam biasa sehingga masyarakat tidak perlu merasa risau saat pristiwa gerhana terjadi.
"Gerhana bulan itu terjadi saat posisi matahari bumi dan bulan sejajar dan sama pada periode tertentu. Jadi ini fenomena biasa," jelasnya.
Namun sayang, bagi masyarakat kota Pekanbaru akan kesulitan jika ingin melihat langsung peristiwa ini karena BMKG memprediksikan bahwa saat itu kondisi cuaca dalam keadaan berkabut dengan suhu udara 24°C.