MUI Gandeng Polda Riau Tangkal Paham Khilafah dan Anitispasi Rumah Ibadah Tempat Politik Praktis
Pertemuan MUI, Kanwil Kemenag dan Polda Riau yang dihadiri Irwasda.
RIAU1.COM -Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau duduk bersama dengan Polda Riau untuk menyatukan persepsi, dalam upaya mengantisipasi peredaran paham khilafah. Selain itu, dibahas juga perihal tempat ibadah, agar tidak disalahgunakan untuk kepentingan di luar penyebaran ajaran agama.
Pertemuan ini diselenggarakan Kamis 21 Maret 2019 siang. Hadir Irwasda Polda Riau Kombes Pol Muhammad Zainul Muttaqien SH SIK MAP, Ketua MUI Riau M Nazir Karim, Kepala Kanwil Kemenag Riau Mahyudin, para tokoh agama serta perwakilan Pemko Pekanbaru.
"Kita di sini untuk mempersatukan persepsi, menjaga keharmonisan bernegara dan berbangsa. Apalagi menghadapi tahun politik. Agar masyarakat kita tetap berdampingan dan harmonis," ungkap M Nazir Karim kepada Riau1.com.
Ada beberapa hal yang turut dibahas dalam pertemuan ini, diantaranya mengantisipasi beredarnya paham khilafah di Riau. Menurut M Nazir Karim, paham negara khilafah jelas-jelas bertentangan dengan prinsip bangsa Indonesia.
Selain itu, MUI juga tidak ingin tempat ibadah (Masjid) disalahgunakan sebagai tempat kampanye atau politik praktis, mengingat 2019 ini merupakan tahun politik. Ini yang harus dihindari agar tidak terjadi di Riau, apalagi materi penyampaiannya menyerempet kepada ujaran kebencian (Hate speech, red).
"Koridornya kan sudah ada, tidak boleh kampanye, tidak boleh ada politik praktis di rumah ibadah. Dalam Islam, bicara normatif tentang politik ada, tapi bukan dalam rangka kampanye politik. Itu sebatas kajian akademik saja, agar bagaimana umat jaya hidupnya, hidup bersama-sama. Aspeknya kepemimpinan negara dan itu biasa," tegasnya.
M nazir Karim juga menyampaikan,
Agar da'wah yang disampaikan kepada masyarakat, sesuai dengan dakwah islamiyah, damai menyejukkan dan menjaga keharmonisan hidup. "Ajaran Islam tidak ada yang mendeskreditkan, kalau ada itu bukan Islam seperti itu," yakinnya.
"Makanya kita di MUI terus melakukan orientasi Dai kita agar muatan dakwahnya sesuai ajaran (Keislaman). MUI sangat menghapkan Dai betul-betul menunaikan tugas dakwah yang menyejukkan, damai, tidak ada hate speech, tidak boleh sama sekali," singkatnya.
Polda Riau Canangkan Gerakan Riau Gemilang.
Dalam pertemuan tersebut, Polda Riau yang diwakili Irwasda Kombes Muhammad Zainul Muttaqien meminta restu MUI dan Kanwil Kemenag untuk pencangan program baru oleh kepolisian, yakni Riau Gemilang (Gerakan Memakmurkan Masjid dan Lingkungan).
Kata Kombes Zainul, dalam program tersebut nantinya akan diisi oleh kajian-kajian yang bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Program ini akan menggandeng Kanwil Kemenag dan pemerintah daerah, hingga perwakilan kampus.
"Polda Riau atas kebijakan Pak Kapolda, kita menggandeng semua unsur, salah satunya MUI dan Kanwil Kemenag, kita bersatu mengajak masyarakat untuk bersama-sama memakmurkan masjid di lingkungannya masing-masing," kata Irwasda Polda Riau.
Dengan restu dan apresiasi positif dari MUI, Kanwil dan Pemda, realisasi program Riau Gemilang akan disegerakan oleh Polda Riau, di mana diselenggarkan secara serentak diseluruh Kabupaten di Negeri Lancang Kuning pada Senin atau Selasa pekan depan.
"Dalam program Gemilang ini nanti juga ada program Spirit Question Training (SQT), yang nanti ada kajian yang sifatnya ilmu amaliyah. Ini sudah kita sampaikan juga ke Gubernur, Insya Allah Senin atau Selasa depan bisa kita mulai dan ajak masyarakat. Ini serentak diseluruh Riau," ucap dia.
Irwasda juga meyakinkan, bahwa Polda Riau turut mendukung MUI, agar tempat ibadah tidak disalahgunakan sebagai tempat ujaran kebencian (Hate speech), fitnah dan ghibah, termasuk pula upaya menangkal paham khilafah.
"Kita ikut andil mencegah (Paham Negara Khilafah), menyikapi atas kasus di Jakarta, di mana sekelompok oknum masyarakat mendeklarasikan negara khilafah. Selanjutnya dalam upaya bersama melawan teroris. Jangan sampai berkembang," singkatnya.
Kepala Kanwil Kemenag Riau Mahyudin yang turut hadir dalam pertemuan itu mendukung penuh pencanangan program Gemilang oleh Polda Riau tersebut. Pihaknya bahkan sudah menyampaikan kepada perwakilan Kemenag di seluruh kabupaten di Provinsi Riau.
"Apa yang dicanangkan ini (Program gemilang), kita harap didukung. Perwakilan di kabupaten kota sudah kita sampaikan, agar bersinergi dengan Polres-polres. Kita juga berharap, NKRI tidak diterjemahkan macam-macam atau disalahtafsirkan," singkatnya.