
Kepala Dishub Riau M Taufiq (kiri) saat Seminar Riau Outlook 2019-2024 di Hotel Aryaduta Pekanbaru, Sabtu (2/3/2019). Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Riau meminta bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) untuk pembangunan jalan ke Pelabuhan Kuala Enok di di Kabupaten Indragiri Hilir. Pasalnya, pelabuhan itu sudah dibangun sejak 1995.
Kepala Dishub Riau M Taufiq dalam presentasinya di hadapan dua orang perwakilan menteri PUPR dan menteri Perhubungan saat Seminar Riau Outlook 2019-2024 di Hotel Aryaduta Pekanbaru, Sabtu (2/3/2019), memaparkan, pengembangan dua kawasan industri di Provinsi Riau sangat perlu mendapatkan dukungan infrastruktur. Dua kawasan industri itu adalah Kawasan Industri Tanjungbuton di Kabupaten Siak dan Kawasan Industri Kuala Enok di Kabupaten Indragiri Hilir.
"Kawasan Industri Tanjugbuton berpotensi untuk dikembangkan untuk kawasan industri penunjang migas. Kawasan industrini juga sebagai penunjang hulu dan hilir agro," katanya.
Sementara itu, Pelabuhan Kuala Enok dibangun pada 1995. Cadangan lahan untuk pelabuhan ini sekitar 5.500 hektare.
"Berdasarkan hasil kajian Pelindo dan GIZ Jerman, potensi yang dikembangkan sebesar Rp172 triliun. Pelabuhan Kuala Enok merupakan outlet utama Riau bagian selatan, Jambi bagian Utara, dan Sumatera Barat Bagian Timur," ungkap Taufiq.
Saat ini, kondisi jalan rusak parah dan belum diaspal menuju Pelabuhan Kuala Enok. Jalan yang ingin dibangun sepanjang 91,60 kilometer.
Pembangunan mulai dari Jalan Sungai Akar menuju ke Desa Bagan Jaya, Kuala Enok. Dana yang dibutuhkan Rp632 miliar (kontrak tahun jamak).
"Pelabuhan ini sudah lama dan tak berfungsi maksimal. Kami minta bantuannya untuk pembangunan jalan ke Pelabuhan Kuala Enok," pinta Taufiq.