2 Helikopter Bom Air Terbang ke Bengkalis Atasi Karhutla Ratusan Hektar Pemicu Kabut Asap

15 Februari 2019
Foto heli waterbombing di Riau (Dokumentasi Satgas saat Karhutla di Riau beberapa tahun lalu)

Foto heli waterbombing di Riau (Dokumentasi Satgas saat Karhutla di Riau beberapa tahun lalu)

RIAU1.COM -

Dua helikopter multifungsi yang dapat mengangkut air via udara diterbangkan ke Kabupaten Bengkalis oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau.

Helikopter tersebut diperbantukan untuk memadamkan api yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Bengkalis. Bukan tanpa sebab, wilayah ini menjadi daerah terparah dalam beberapa hari terakhir.

"Dua helikopter kita kerahkan ke sana. Fokus hari ini ke Bengkalis," kata Kepala Pelaksana BPBD Riau, Edwar Sanger pada Jumat 15 Februari 2019.

Helikopter ini, diantaranya satu unit Super Puma dan Bell 412. Dengan dikerahkannya heli berkemampuan bom air (water bombing) tersebut, dapat membantu upaya pemadaman lewat udara, dengan menjatuhkan air dari atas ke titik yang terbakar.

Dua unit helikopter tersebut bahkan sudah bekerja melakukan pemadaman di sana sejak beberapa hari terakhir. Helikopter Super Puma misalnya, sudah 18 kali melakukan bom air dengan total 72.000 liter air ditumpahkan ke lokasi kebakaran. 

"Sementara helikopter Bell baru hari ini memperkuat pengeboman air di sana, karena kemarin heli ke Batam. Hari ini kita tarik kembali dan bantu pemadaman ke Bengkalis," lanjutnya.

Tercatat, Bengkalis menjadi wilayah terparah mengalami Karhutla sepanjang awal tahun 2019. Ada sekitar 322 hektare lahan di wilayah tersebut hangus terbakar, sehingga memicu munculnya titik panas dan asap pekat.

Berdasarkan data BPBD Riau, hingga hari ini tercatat sekitar 200 hektare lahan di wilayah itu masih dalam kondisi terbakar dan proses pemadaman. Titik-titik kebakaran terpusat di Pulau Rupat dan Kecamatan Talang Muandau, Bengkalis. 

Kebakaran lahan di wilayah itu juga telah menyebabkan kabut asap yang menyelimuti Kota Dumai dalam beberapa hari terakhir, termasuk juga memperburuk kualitas udara di sana.