Trust Indonesia Pastikan Survei di Pekanbaru Tak Bias Terhadap Cakada Tertentu
Direktur Trust Indonesia Ahmad Fadlu. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Trust Indonesia telah melakukan survei terhadap elektabilitas para calon kepala daerah (cakada), baik wali kota maupun gubernur Riau, di Pekanbaru. Hasil survei ini dipastikam tidak bias pada cakada tertentu.
Direktur Trust Indonesia Ahmad Fadli di Hotel The Zuri, Rabu (25/9/2024), mengumumkan hasil survei terbaru yang dilakukan oleh lembaganya terkait elektabilitas cakada. Survei ini dilaksanakan di berbagai kelurahan dengan metode yang cermat dan terstruktur.
"Survei ini melibatkan 69 kelurahan dari total sekitar 80 kelurahan yang ada. Responden di tingkat kelurahan dilakukan secara acak untuk memastikan representasi yang berimbang berdasarkan kepadatan penduduk di Kota Pekanbaru. Setiap kelurahan dipilih untuk diambil 10 responden, dengan pembagian yang seimbang antara laki-laki dan perempuan," jelasnya.
Pada tahap selanjutnya, survei ini direncanakan untuk diperluas hingga mencakup 2.400 responden. Hal ini guna mendapatkan gambaran yang lebih akurat.
"Dalam survei ini, setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) mewakili 10 responden. Sehingga total ada 120 TPS yang diambil sebagai sampel," kata Fadli.
Untuk menjaga kualitas data, Trust Indonesia menerapkan dua langkah pengendalian mutu. Pertama, semua wawancara didokumentasikan dengan foto menggunakan timestamp kamera untuk memastikan keabsahan data.
"Artinya, jika ada 1.200 responden, maka ada 1.200 foto yang mendokumentasikan proses wawancara tersebut," ujar Fadli.
Kedua, kontrol kualitas dilakukan dengan menelepon 20 persen dari total responden. Misalnya, dalam satu kelurahan dengan 10 responden, maka dua orang dihubungi ulang untuk memastikan bahwa wawancara benar-benar dilakukan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan pada data yang dihasilkan.
Responden dalam survei ini dipilih berdasarkan kriteria yang ketat. Responden harus memiliki KTP atau telah memiliki hak pilih. Sebelum wawancara, responden diberikan hadiah sebagai pengingat bahwa ada pihak lembaga survei dari Jakarta yang akan mengkonfirmasi data.
"Hasil survei menunjukkan tingkat elektabilitas dan popularitas para calon kepala daerah. Survei ini tidak bias terhadap calon tertentu karena menggunakan metode probability sampling yang memberikan kesempatan yang sama bagi semua calon," sebut Fadli.
Survei ini dilakukan dengan sangat teliti dan data yang diperoleh valid. Proses pengumpulan data sangat transparan dan terstruktur.
Dengan survei ini, Trust Indonesia berupaya memberikan informasi yang akurat dan dapat diandalkan bagi warga dalam menentukan pilihan pada Pilkada 27 November. Survei ini juga menjadi bukti komitmen Trust Indonesia dalam mendukung proses demokrasi di Indonesia.