Ini Profil Sandiaga Uno dari Wagub DKI Jadi Cawapres, Putra Kelahiran Pekanbaru, Riau

10 Agustus 2018
Cawapres Sandiaga Uno.

Cawapres Sandiaga Uno.

Riau1.com - Mungkin anak anak Rumbai, Pekanbaru, Riau, apa lagi alumni SMA Cendana Rumbai, tak lupa dengan Sandiaga Salahuddin Uno, pernah di situ.

Karena Bapak Sandiaga Uno dulu bekerja di perusahaan minyak PT Caltex Pacific Indonesia, Rumbai. 

Kini Sandi panggilan akrab Sandiaga, membuat kejutan setelah 10 bulan menjadi wakil gubernur DKI Jakarta. Ia maju mendampingi Capres Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden 2019. Ia pun memilih untuk menanggalkan posisinya sebagai Wakil Gubernur.

"Sandiaga Uno merupakan pilihan yang terbaik dari yang ada, beliau juga berkorban. Beliau bersedia mengundurkan diri dari jabatan wakil gubernur," kata Prabowo di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2018), seperti dikutip Riau1.com dari detik.com .

Boleh jadi namanya bisa dibilang belum terlalu lama di panggung politik. Dia bergabung dengan Gerindra pada 8 April 2015 setelah ikut dalam tim sukses Prabowo Subianto di Pilpres 2014.
Sandiaga lahir di Pekanbaru, Riau pada 28 Juni 1969. SMA Cendana Rumbai Pekanbaru. Masa kecil nya banyak di Rumbai Pekanbaru.

Dia menamatkan studi di Wichita State University pada 1990 dan George Washington University pada 1992.

Dia menikah dengan Nur Asia. Pasangan ini kemudian dikaruniai 3 anak yakni Anneesha Atheera Uno, Amyra Atheefa Uno, dan Sulaiman Saladdin Uno.

Sandiaga dilantik menjadi Wagub DKI Jakarta pada Oktober 2017 sehingga dirinya baru menjabat sekitar 10 bulan. Dia mendampingi Anies Baswedan memenangkan Pilgub DKI 2017 pada putaran kedua mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Sebelum mendampingi Anies, Sandiaga lebih dahulu bergerilya sendiri. Dia mulanya berniat jadi calon gubernur. Kemudian setelah Anies tidak lagi menjabat sebagai Mendikbud di Kabinet Kerja, Sandiaga akhirnya jadi cawagub.


"Saya sebetulnya komtemplasinya cukup dalam, bicara hati ke hati dengan Mas Prabowo. Untuk mewujudkan Indonesia yang kuat, (saya) diajak partisipasi anak muda dan pegiat kewirausahaan," kata Sandi saat berbincang dengan detikcom, Rabu (8/4/2015). 

Kepada detikcom, mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia itu mengaku melakukan perenungan yang dalam sebelum akhirnya bergabung dengan Gerindra. Dia mengaku sudah melakukan perenungan sejak tahun 2012.

Sebelum merambah panggung politik, Sandiaga Uno dikenal sebagai seorang pengusaha yang lahir saat Indonesia dilanda krisis ekonomi pada 1998. Dia mendirikan sejumlah perusahaan di bawah naungan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).

Kecemerlangannya mengelola bisnis mengantarkan Sandiaga menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Salah satu fokus dia saat di Hipmi adalah memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Sandiaga Uno pernah menduduki posisi direktur keuangan NTI Resources Ltd, sebuah perusahaan minyak dan gas asal Kanada. Ia bekerja di NTI pada periode 1995 - 1996 dan kemudian mengundurkan diri.

Saat Sandi pulang ke Indonesia, ia mulai menjadi pengusaha dengan mendirikan perusahaan konsultan keuangan. Perusahaan bernama Recapital Advisors ini dibangun bersama rekannya Rosan P Roeslani yang saat ini menjabat sebaga ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Selain Recapital, Sandi bersama guru bisnisnya yakni William Soeryadjaja dan Edwin Soeryadjaja mendirikan Saratoga Investama. Sebuah perusahaan investasi yang bergerak di bidang pertambangan, telekomunikasi, konsumer dan produk kehutanan. 

Dia pernah menjabat sebagai anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN) dan bendahara Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) sejak Januari, 2011. Pada 2016 namanya pernah masuk di daftar Panama Papers atau sebuah data milik firma hukum Mossack Fonseca berisi data penggelapan banyak pengusaha hingga pengusaha dunia. 

Pada tahun 2016 ketika pemerintahan Presiden Jokowi membuat kebijakan tax amnesty, Sandi mengikutinya. Kemudian pada 2017, namanya masuk dalam Paradise Paper yakni sebuah dokumen yang dirilis oleh International Consortium of Investigative Journalist (IJIC). Dalam dokumen Sandi disebut sebagai salah satu petinggi NTI Resources yang terdaftar di negara surga pajak, yakni bermuda. Namun soal NTI, Sandi telah mengundurkan diri pada 1996.

Malang melintang di dunia usaha membuat Sandiaga masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan 'Pengumuman Harta Kekayaan Penyelenggara Negara' yang diterbitkan KPK, diunduh dari situs resmi KPU periode 2016, pendiri PT Saratoga Investama ini punya total nilai kekayaan mencapai Rp 3,8 triliun plus US$ 10.347.381.

Versi Forbes, Sandi menduduki posisi ke 37 orang terkaya di Indonesia. Sedangkan di Globe Asia, Sandi menduduki posisi ke 85 orang terkaya di Indonesia dengan jumlah kekayaan mencapai US$ 300 juta, meskipun jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai US$ 500 juta.

R1/Hee