Berkunjung ke Klaten, Sandiaga dengar Curhatan Joko Widodo Soal Pengusaha Logam

30 Desember 2018
Sandiaga Salahudin Uno bersama seorang pengusaha logam di Klaten bernama Joko Widodo

Sandiaga Salahudin Uno bersama seorang pengusaha logam di Klaten bernama Joko Widodo

RIAU1.COM - Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 2, Sandiaga Salahudi Uno kembali melakukan safari politiknya dan kali ini menuju Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng).

Dalam kunjungannya itu, Sandiaga singgah ke sentra industri cor logam yang berada di Dekat Batur, Tegalrejo, Ceper, Kabupaten Klaten, Jateng, Sabtu (29/12/2018).

Di sana, pria yang akrab disapa Bang Sandi itu bertemu dengan sejumlah pengusaha logam, termasuk diantaranya Joko Widodo.

Tentu, kedatangan Cawapres kaum milenial itu menjadi kesempatan Joko Widodo menyampaikan berbagai kendala yang dihadapi para pengusaha logam, termasuk harga bahan baku yang melambung karena sulit didapat.

Ditambah lagi kondisi perekonomian tanah air saat ini yang tidak menentu, juag turut mempengaruhi pendapatan para pengusaha logam hingga merugi.

"Para pengerajin cor logam di daerah ini pak, kalau dolar naik, harga logam dan bahan baku logam pun ikut naik. Belum lagi makin banyak impor," kata Joko Widodo dilansir dari RMOL.co.

"Ini yang membuat kami khawatir pak. Impor ancaman serius bagi industri cor logam kecil dan menengah seperti kami," lanjut Joko saat bertemu dengan pasangan Prabowo Subianto tersebut.

Sementara itu, Sandiaga mengaku senang bertemu Joko Widodo dan berbagi masalah dengan para pengusaha logam di Jateng. "Saya senang hari ini bertemu dengan pak Jokowi Widodo yang juga insinyur, namanya kebetulan sama dengan pak presiden," ucapnya.

"Namun, pak Joko yang satu ini merupakan pelaku dan pengusaha cor logam di sini (Klaten). Pak Joko, mengeluhkan soal bahan baku yang sulit didapat," lanjut Bang Sandi.

Sandi pun berkomitmen akan fokus pada sektor ekonomi yang berpihak kepada rakyat, termasuk pelaku pengusaha kecil dan menengah.

"Insya Allah Pak Joko Widodo, kami akan utamakan industri kecil dan menengah semakin hebat ke depannya, bukan terpuruk. Karena UMKM adalah penggerak ekonomi sesungguhya," tandasnya.