Ketika Bupati dan Pejabat Pribumi Pernah Kaya Raya di Era Kolonial Belanda

Ketika Bupati dan Pejabat Pribumi Pernah Kaya Raya di Era Kolonial Belanda

17 Januari 2021
Tanam paksa (Foto: Istimewa/internet)

Tanam paksa (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Tahukah jika sistem tanam paksa yang dicetus oleh Belanda pada 1830-1870 membuat Bupati dan pejabat pribumi memiliki harta berlimpah.

Berkebalikan dengan rakyat yang semakin sengsara dan jatuh dalam kemiskinan dikutip dari tirto.id, Minggu, 17 Januari 2021.

Alasannya karena cultuur procenten. Membuat para bupati dan pejabat pribumi makin gencar meraup uang sebanyak-banyaknya setelah 'mengisap' keringat rakyat, hasil dari sistem Tanam Paksa.

Cultuur procenten sendiri merupakan insentif dari pemerintah bagi pejabat yang daerahnya mampu menghasilkan panen melebihi ketentuan.

Jika ada kabupaten sanggup menghasilkan tanaman ekspor lebih dari target yang ditetapkan kolonial, bupati bersangkutan akan mendapatkan bonus berlimpah.

Semua bermula ketika Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC dinyatakan gulung tikar pada 1799.

Setelah VOC terlalu banyak membuat rakyat menderita, pemerintah kolonial makin membebani lagi dengan membentuk sistem birokrasi modern.

Pelan-pelan pemerintah kolonial menata dan memperbaiki birokrasi setelah ditinggal VOC.

Tak terlalu lama atau dalam waktu tiga dekade setelah VOC bubar, birokrasi Hindia Belanda menjadi semakin efektif di bawah pemerintahan van den Bosch, gubernur jenderal pencetus sistem Tanam Paksa.