Ada Tangis Ratu Belanda Saat Menyerahkan Kedaulatan RI

28 Desember 2020
Ratu Belanda Juliana (Foto: Istimewa/Media Indonesia)

Ratu Belanda Juliana (Foto: Istimewa/Media Indonesia)

RIAU1.COM - Penyerahaan kedaulatan RI di Istana Kerajaan Belanda pada 27 Desember 1949 membuat sang ratu, Juliana tak bisa membendung air matanya.

Kejadian ini dicatat oleh Deliar Noer dalam Mohammad Hatta: Biogafi Politik (1990:371), dikutip dari tirto.id, Senin, 28 Desember 2020.

Ratu Juliana diketahui menangis saat membacakan pidato. Dia digambarkan tidak dapat menyembunyikan keharuan, matanya berair dan suaranya serak.

"Kami merasa beruntung dapat melangsungkan penjerahan kedaulatan di hadapan dunia atau Tuhan Yang Maha Esa. Karena Tuhan-lah jang mengetahui apa sebabnya hal yang dapat berjalan sekarang ini tak dapat berjalan lebih dulu atau terlebih kemudian," kata Juliana.

Setelah upacara pengakuan kedaulatan di Amsterdam selesai, dilanjutkan dengan upacara penyerahan kedaulatan di Jakarta.

Wakil Tinggi Mahkota Belanda AHJ Lovink dan Sultan Hamengkubuwono IX yang mewakili Indonesia, sudah berada di pekarangan Istana Gambir pada pukul 17.51.

Seorang sersan kopral KNIL Belanda yang menurunkan bendera merah-putih-biru diiringi lagu kebangsaan Belanda, Wilhelmus van Nassau.

Dilanjutkan dengan sersan Enoch dan Sersan Mayor Sumarsono dari Batalion U Brigade 23 TNI maju menuju tiang.

Keduanya mengibarkan bendera merah-putih diiringi lagu Indonesia Raya. Momen ini langsung disambut gembira oleh orang-orang Indoonesia pro Republiken yang kebanyakan telah berkumpul di depan istana.