Soekarno-Hatta (Foto: Istimewa/internet)
RIAU1.COM - Setelah mengulur-ulur waktu, DPR tak lagi memiliki pilihan. Hari ini mereka mengabulkan permintaan Mohhammad Hatta untuk mengundurkan diri dari kuris wakil presiden tahun 1956.
Hatta mundur setelah 11 tahun menjabat sebagai wapres lantaran konflik antara dia dengan Soekarno dikutip dari liputan6.com, Selasa, 1 Desember 2020.
Dinilai banyak pihak perselisihan itu sudah terjadi sejak mereka aktif dalam organisasi pergerakan pemuda menentang kolonialisme Belanda, jauh sebelum Indonesia merdeka.
Soekarno adalah seorang solidarity maker, seorang pemimpin yang pandai menarik simpati massa dan menggerakkan mereka untuk tujuan tertentu. Sementara, Hatta adalah seorang administrator yang ahli dalam penyelenggaraan negara.
Soekarno ingin melanggengkan dominasinya meneruskan perjuangan revolusi. Sementara Hatta berpikir maju dengan segera mengakhiri revolusi menuju pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.
Perselisihan antara mereka memuncak setelah Soekarno menyatakan ingin mengubur partai politik. Pendapat Soekarno tersebut ditentang oleh Hatta karena masih percaya pada sistem demokrasi yang bercirikan banyak partai politik.
Meskipun berbeda pandan dalam mengelola negara, hubungan Soekarno dan Hatta sebagai dua orang yang bersahabat tak pernah terganggu. Ketika Hatta terkena serangan stroke, Soekarno datang ke rumah sakit mendesak Hatta mau berobat ke Swedia dengan biaya dari negara.
Sebaliknya, Saat Soekarno terbaring sakit sekaligus menjadi tahanan politik, Hatta lah yang menikahkan salah satu anaknya, Guntur. Dua hari sebelum Soekarno wafat, sebagai kawan dekat Hatta juga tetap menjenguknya.