Tito Handoko S.IP M.Si/R24
RIAU1.COM -SIAK- Kepentingan para mantan pejabat pada Pilkada Riau diyakini akan mewarnai proses pemilihan kepala daerah. Pilkada Siak diyakini akan menjadi arena pertarungan antara dua orang Mantan Bupati Siak, yakni Arwin AS dan Syamsuar. Pasalnya, kedua tokoh ini memiliki 'jagoan' yang berbeda.
Arwin AS yang merupakan Bupati Siak dua periode (2001-2006 dan 2006-2011) bakal menjadi 'motor penggerak' Pasangan Alfedri - Husni Merza, sedangkan Syamsuar yang juga Bupati dua periode (2011-2016 dan 2016-2019) menjadi juru kampanye Said Arif - Sujarwo.
Pengamat Politik Riau, Tito Handoko S.IP M.Si, menilai Syamsuar dipastikan akan jor-joran di Pilkada Siak untuk memenangkan Said Arif - Sujarwo, meskipun beberapa kali ada dugaan pelanggaran administrasi yang dilakukan oleh Syamsuar.
"Di Pilkada ini, agenda politik Syamsuar akan lebih besar daripada aspek pemerintahan di Siak. Bahkan, sebelum pendaftaran Syamsuar berkunjung ke Siak tanpa berkonsultasi dengan penyelenggara Pemilu," kata Tito. Selasa 8 September 2020.
Harusnya, Syamsuar bisa menyadari ada dua jabatan yang melekat padanya, yakni jabatan sebagai Gubernur Riau dan Ketua DPD I Golkar Riau.
"Syamsuar sebagai kepala daerah, dia harus bisa mengikuti prosedur administrasi sebagai kepala daerah. Sebagai ketua partai, dia harus berkonsultasi dengan KPU bagaimana seharusnya dia bersikap," tambah Tito.
Di lain sisi, Arwin sampai hari ini masih menjadi tokoh pembangunan bagi masyarakat Siak, yang mana pergerakan Arwin dipastikan bisa menambah kekuatan Alfedri - Husni Merza.
Apalagi, Alfedri dengan jabatan sebagai Bupati Petahana akan memiliki modal 10 persen diawal. Terlebih, dengan kondisi Covid-19 ini dipastikan pergerakan petahana bisa lebih 'ampuh' daripada biasanya karena bisa memaksimalkan sumber daya yang ada.
"Jadi di Siak, saya hanya melihat Said Arif - Sujarwo dan Alfedri - Husni Merza. Kalaupun ada yang lain, kita melihat itu tidak akan mampu mengimbangi karena Masyarakat Siak sudah tersegmentasi oleh dua kubu," jelasnya.
Adapun calon lain, yakni pasangan Sayed Abubakar Assegaf - Reni Nurita yang diusung oleh Demokrat dan PKS.
"Menurut saya, calon lain tidak akan mempengaruhi peta itu, hanya sebagai bumbu-bumbu lah. Kalaupun ada suara diyakini tak terlalu signifikan. Kecuali ada gerakan yang sangat sistematis, yang mampu mempengaruhi kelas menengah, menggaet switlng voter. Tapi itu sulit juga menurut saya karena masyarakat yang sudah tersegmentasi tadi,"tutupnya.(Riko)