Kader Demokrat Ini Bantah Tudingan PDIP Soal Banyaknya Proyek Mangkrak di Era SBY

7 Agustus 2020
Ossy Dermawan (foto: Istimewa/internet)

Ossy Dermawan (foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Politisi Partai Demokrat Ossy Dermawan membantah pernyataan dari politikus PDIP Hendrawan Supratikno yang menyebutkan banyaknya proyek pemerintah yang mangkrak di era presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Bantahan ini disampaikannya melalui akun media sosial Twitter @OssyDermawan, Jumat 7 Juli 2020.

Menurutnya, tak benar jika di era SBY banyak pembangunan yang tak berjalan dengan baik. Salah satu buktinya infrastruktur yang diterima TNI secara masif.

" Krn dianggap SBY tdk pernah bangun infrastruktur, saya sampaikan bhw pemb infrastruktur berjalan slm 10 th. Bahkan infrastruktur TNI dibangun melalui modernisasi Alutsista scr masif. Jgn sampai dianggap semua yg ada skrg ini hanya dibangun oleh pem skrg," terangnya.

Tambahnya penginkatan infrastruktur TNI bahkan mencapai 400 persen. Menghabiskan anggaran di tahun 2004 Rp21.4 triliun dan berakhir di 2014 menjadi Rp83,4 triliun.

Diperuntukkan untuk kekuatan personil TNI, pesawat tempur, kapal perang dan alutsista lainnya.

Sementara untuk infrastruktur non militer, Ossy menyebutkan dari tahun 2011-2014 SBY menyelesaikan 545 proyek dengan nilai Rp1.299,1 triliun tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Untuk rinciannya seperti 64 proyek di Pulau Sumatera, 99 proyek di Pulau Jawa, 91 proyek di Pulau Kalimantan, 44 proyek di Sulawesi, 33 proyek di Bali dan Nusa Tenggara, 34 proyek di Papua dan Kepulauan Maluku.

Untuk diketahui, setelah Waketum Partai Demokrat (PD) Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyebut ekonomi Indonesia meroket saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi presiden, politisi PDIP Hendrawan Supratikno langsung angkat bicara soal pernyataan tersebut.

" SBY meninggalkan ekonomi yang stabil, datar, namun tidak cukup untuk digenjot, diakselerasi, karena kendala infrastruktur yang sangat tertinggal. Banyak proyek yang mangkrak. Bayangkan, arus mudik-balik Lebaran saja baru terurai di era Jokowi (Presiden Joko Widodo)," kata Hendrawan kepada wartawan," sebutnya dinukil dari detik.com.