Cerita Kesuksesan 'Politik Paksa' Dari Pemerintah Singapura

Cerita Kesuksesan 'Politik Paksa' Dari Pemerintah Singapura

2 April 2020
 Lee Kuan Yew dan keluarga (Foto: Istimewa/internet)

Lee Kuan Yew dan keluarga (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Politik paksa yang diterapkan negara Singapura setelah merdeka melewati usia 50 tahun terbukti sukses memajukan negara yang terletak di ujung selatan Semenanjung Melayu itu.

Di penghujung 2019, negara ini menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan daya saing terbaik versi World Economic Forum (WEF). Padahal dulunya negara ini di cap sebagai negara miskin dan tak memiliki SDA apapun setelah merdeka pada 1965.

Semua ini barawal dari mimpi Perdana Menteri Lee Kuan Yew yang ingin berkolaborasi dengan Tim Wawasan Perilaku atau Behavioral Insights Team dari pemerintah Inggris bernama Unit Dorong dinukil dari bbc.com, Kamis, 2 April 2020.

Konsep dorongan ini didasarkan pada gagasan bahwa orang dapat membuat pilihan yang lebih baik setelah didorong dengan kebijakan sederhana sambil tetap mempertahankan kebebasan memilih.

Loading...

Caranya, pemerintah mengambil kendali penuh dengan memenuhi kebutuhan material seluruh warganya. Serta membangun perumahan sosial bertingkat yang disebut HDB, industrialisasi, dan masuknya investasi asing yang menciptakan lapangan kerja besar-besaran.

Dampak yang dapat dirasakan dari politik paksa ini ialah mereka dikenal sebagai lambang keteraturan dan efisiensi.