Pandemi Virus Corona Tak Kunjung Berkurang, Mendagri Tito Karnavian Belum Pastikan Jadwal Pilkada Serentak

31 Maret 2020
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Foto: Kumparan.com.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Foto: Kumparan.com.

RIAU1.COM -KPU bersama Komisi II DPR dan pemerintah sepakat menunda pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 karena pandemi corona virus disease 2019 (COVID-19) atau virus corona. Seharusnya, Pilkada Serentak dilaksanakan pada September mendatang.

Dilansir dari Kumparan.com, Selasa (31/3/2020), Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengaku belum bisa memastikan pelaksaan Pilkada serentak akan dijalankan. Sebab, pandemi virus corona di Indonesia belum menunjukkan penurunan.

"Mendagri memutuskan akan melihat perkembangan serangan COVID-19 di Indonesia untuk menjadi rujukan penentuan jadwal penyelenggaraan Pilkada 2020. Kemendagri, saat ini fokus menuntaskan masalah penanganan COVID-19 demi keselamatan masyarakat. Urusan keselamatan rakyat menjadi terpenting," kata staf khusus Mendagri, Kastorius Sinaga.

Dampak pandemi COVID-19 tidak hanya terasa di Indonesia tetapi secara global. Sebagai bukti, sudah banyak event besar, termasuk Olimpiade 2020 di Tokyo harus ditunda. Selain itu, lebih 200 negara terdampak virus corona.

"Pandemi COVID-19 tidak bisa diselesaikan secara lokal, nasional, tapi harus lewat kerjasama secara internasional juga. Maka, saya selaku Mendagri beserta jajaran saya ingin fokus bekerja untuk menyelesaikan masalah pandemik global ini di negara kita," kata Tito.

Waktu pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 sangat bergantung perkembangan status COVID-19 di Indonesia. Apalagi, ada 270 daerah yang akan melaksanakan Pilkada 2020. Pembahasan pelaksanaan Pilkada Serentak akan dibahas bersama dengan KPU, Bawaslu, DPR dan DKPP setelah pandemi COVID-19 berakhir.

"Fokus saya saat ini adalah memobilisasi sumber daya nasional, termasuk seluruh pemda, seperti pemerintah provinsi, kabupaten, kota madya dan seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu melawan COVID-19 demi keselamatan rakyat," tutup Tito.