Megawati : Politisi Senior Tidak Boleh Memaksa Anak-anaknya Untuk Ikut Pemilu di Tahun 2024

20 Februari 2020
Megawati : Politisi Senior Tidak Boleh Memaksa Anak-anaknya Untuk Ikut Politik di Tahun 2024

Megawati : Politisi Senior Tidak Boleh Memaksa Anak-anaknya Untuk Ikut Politik di Tahun 2024

RIAU1.COM - Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengatakan politisi tidak boleh "memaksa" anak-anak mereka untuk mengikuti pemilihan umum 2024, menyebut praktik itu "menjengkelkan".

Dalam pidatonya di depan calon PDI-P untuk pemilihan daerah yang akan datang, dia mengatakan politisi senior tidak boleh memaksa diri untuk mencalonkan diri untuk jabatan dan bahwa sudah waktunya untuk regenerasi politik.

"Ya, kami sudah tua dan menghilang. Pemudalah yang harus maju dan harus didorong, ”kata Megawati, Rabu, seperti dikutip dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh PDI-P.

Dia menambahkan, bagaimanapun, bahwa regenerasi ini tidak berarti bahwa anak-anak politisi harus menjadi orang-orang untuk menjalankan di tempat mereka. Jika anak-anak mereka tidak memiliki keterampilan yang diperlukan, katanya, mereka tidak boleh dipaksa.

“Ini mengganggu saya. Seolah-olah kita tidak memiliki cukup banyak orang. [Anda harus memperlakukan] anggota partai sebagai anak-anak Anda sendiri juga, Anda tahu, ”katanya. "Jika bukan anak-anak mereka, [politisi memaksa] istri atau keponakan dan keponakan mereka [untuk menjalankan]."

Anak perempuan Megawati, Puan Maharani, adalah pembicara saat ini dari Dewan Perwakilan Rakyat, setelah sebelumnya memegang posisi menteri koordinator selama masa jabatan pertama Presiden Joko “Jokowi” Widodo.

Megawati mengatakan, bagaimanapun, bahwa Puan telah mencapai puncak politik bukan karena dia telah diminta atau dipaksa oleh ibunya tetapi karena kerja keras Puan sendiri.

“Ada orang yang mengatakan Puan menjadi pembicara DPR karena saya membantunya. Bagaimana itu mungkin? Itu karena suaranya nyaring dan tidak ada yang bisa mengabaikannya, ”kata Megawati.

Megawati menambahkan bahwa jika PDI-P ingin berkembang sebagai sebuah partai, seharusnya tidak hanya menjadi kelompok keluarga.

“Ini adalah kali terakhir saya akan memberikan kesempatan kepada anak orang itu atau istri orang ini. Pada tahun 2024, saya berharap semua anak muda yang berlari. "

Sejumlah darah biru politik diatur untuk mengambil bagian dalam pemilihan daerah 2020, termasuk putra tertua Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang ingin mencalonkan diri dalam pemilihan walikota Surakarta di Jawa Tengah, dan menantu Jokowi, Bobby Nasution, yang telah melemparkan topinya ke lomba walikota Medan di Sumatera Utara.

Putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah, juga akan mencalonkan diri sebagai walikota Tangerang Selatan di Banten, sementara putra Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Hanindhito Himawan Pramana, baru-baru ini mengumumkan kesiapannya untuk ikut dalam pemilihan kabupaten Kediri di Jawa Timur.

Sementara itu, wakil ketua Partai Demokrat dan putra tertua dari mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, secara luas dianggap di antara calon presiden 2024 yang potensial.

Ketika ditanya tentang apakah dia akan mencalonkan diri pada tahun 2024, Agus mengatakan dia tidak ingin memikirkan "bagaimana-jika."

"Saya hanya ingin terus mempersiapkan diri untuk melakukan tugas apa pun yang Insyaallah [insya Allah] akan berikan kepada saya," katanya baru-baru ini seperti dikutip oleh Antara.

 

 

 

R1/DEVI