Puan Maharani Ditunjuk PDIP Jadi Ketua DPR, Warganet Pertanyakan Prestasi Saat Menteri PMK
Ketua DPR Puan Maharani.
RIAU1.COM - Sebagai partai pemenang Pemilu, PDIP berhak mengisi posisi Ketua DPR sesuai UU MD3.
PDIP pun secara resmi menunjuk Puan Maharani, anak kandung Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Namun, Penunjukan Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani sebagai Ketua DPR menuai respon dari warganet di lini massa Twitter.
Banyak warganet yang terkejut atas penunjukkan Mantan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Tak sedikit warganet yang meragukan kinerja Puan karena dianggap tak ada prestasi mentereng selama ia menjabat sebagai Menko PMK.
Tak sedikit warganet yang mempertanyakan kinerja dan prestasi Puan selama ia menjabat sebagai Menko PMK.
Seperti dilansir CNN Indonesia, Selasa, 1 Oktober 2019, Warganet juga mengatakan tidak pernah mengetahui apa yang dilakukan Puan selama ia menjabat sebagai Menko PMK seperti dicuitkan @spicyjunckie.
"WOI SUMPAH PUAN MAHARANI JADI KETUA DPR????????? smh (shake my head) i don't even know what she been doin for the last 5 years (Ya ampun, saya bahkan ngga tahu dia ngapain aja lima tahun terakhir.
Ada pula warganet mengicaukan hal positif untuk mengiringi Puan ke Senayan. Biasanya akun-akun ini terafiliasi oleh partai pengusung Puan, yakni PDIP.
Warganet juga memunculkan beberapa guyonan terkait minimnya prestasi Puan, tapi tetap dipilih sebagai ketua DPR RI.
Sebelumnya Puan mengaku sudah mengundurkan diri sebagai Menko PMK sejak kemarin, (30/9).
Menurutnya, hal tersebut dilakukan agar dirinya bisa dilantik menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI hari ini.
Presiden Joko Widodo menunjuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution sebagai pelaksana tugas (Plt) Menko PMK.
Darmin menggantikan Puan Maharani yang telah mengundurkan diri karena dilantik menjadi anggota DPR periode 2019-2024, hari ini Selasa (1/10).
Puan dilantik bersama empat pimpinan DPR lain, Wakil Ketua DPR dari Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Azis Syamsudin dari Partai Golkar, Rahmat Gobel dari Partai Nasdem dan Muhaimin Iskandar dari Partai PKB.
R1 Hee.