Ini Empat Catatan Penting Prabowo Subianto Soal Pemindahan Ibu Kota Negara

27 Agustus 2019
Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto.

RIAU1.COM - Presiden Joko Widodo akan memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. 

Soal pemindahan itu mendapat respon dari Mantan Calon Presiden Prabowo Subianto. 

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tak tinggal diam dan merespons rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) memindahkan Ibu Kota Indonesia dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.

 

Seperti dilansir CNBC Indonesia, Selasa, 27 Agustus 2019, Prabowo menitipkan empat catatan kepada anggota DPR Fraksi Gerindra terkait pemindahan ibu kota tersebut. 

"Pak Prabowo menyampaikan kepada seluruh anggota Fraksi Gerindra bahwa usulan pemindahan ibu kota sudah menjadi usulan rencana jangka panjang yang menjadi usulan Gerindra sejak 2014 lalu. Pada prinsipnya beliau dan Gerindra setuju dilakukan pemindahan Ibu Kota, dengan catatan," kata juru bicara pribadi Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, dalam keterangannya dikutip Detik.com, Senin (26/8/2019).

 

 

  • Ketiga, Prabowo menekankan soal kapasitas negara dalam menyelesaikan kemiskinan, pengangguran, dan kedaulatan ekonomi seperti kedaulatan pangan, kedaulatan energi dan pertahanan dan keamanan. Prabowo menilai poin-poin tersebut merupakan masalah primer Indonesia sebagai bangsa dan negara.

Catatan pertama Prabowo, seperti yang disampaikan Dahnil, ialah soal kajian. Prabowo ingin rencana pemindahan ibu kota tersebut bisa dipertanggungjawabkan kepada rakyat Indonesia.

"Pemindahan ibu kota harus didasari dengan kajian yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan, tidak grasa-grusu, dan menjadi program jangka panjang yang dipersiapkan dengan matang," ucap Dahnil.

Kedua, Prabowo memberikan catatan bahwa pemindahan ibu kota harus didasarkan pandangan ekonomi opportunity cost selain tentunya financial cost yang fondasi dasarnya ialah prioritas. 

"Jangan sampai rencana tersebut mengabaikan masalah paling dasar lain," kata Dahnil.



"Catatan keempat, pemindahan ibu kota, selain memperhatikan prioritas, kesenjangan ekonomi, juga harus memperhatikan dampak sosial, budaya dan politik bagi persatuan dan kesatuan NKRI," katanya.

 

"Karena pemindahan ibu kota tidak sekadar masalah ekonomi, namun ada masalah antropologis (budaya) dan masalah geopolitik, pertahanan, keamanan, juga masalah lingkungan hidup dan lain-lain. Jadi tidak boleh pandangan pemindahan ibu kota sekadar dilihat dari sisi ekonomi," tutur Dahnil.

"Pada prinsipnya, beliau dan Gerindra mendukung segala upaya baik yang pro-masa depan, bukan upaya yang miopik abai masa depan. Sukses selalu untuk Pak Jokowi dan jajarannya," sambung Dahnil.

R1/Hee