500 Orang Lebih Petugas Pemilu Meninggal, Fahri Hamzah: Perlu Dibentuk Tim Investigasi
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah
RIAU1.COM - Banyaknya petugas penyelenggara pemilu yang meninggal, membuat para legislator Senayan menilai perlunya dibentuk tim investigasi untuk mengusut tewasnya ratusan orang KPPS usai Pemilu serentak tanggal 17 April 2019.
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengatakan, pemerintah dan pihak KPU RI harus terbuka terkait insiden meninggalnya para petugas KPPS dan juga Bawaslu yang lebih dari 500 orang.
"Saya tertarik karena dokter-dokter dari berbagai keahlian yang tadi hadir dan saya kira sebaiknya pemerintah terbuka dengan apa yang terjadi terutama KPU," kata Fahri dilansir Viva.co.id, Senin 6 Mei 2019.
"Dibuka saja masalahnya apa (meninggalnya ratusan KPPS) dan investigasi terhadap korban itu harus dilakukan satu persatu," sambungnya saat menerima kunjungan sejumlah advokat dan dokter yang meminta agar dibentuk tim menyelidiki insiden tersebut.
Fahri meminta agar kematian penyelenggara pemilu jangan digeneralisasi. Apalagi sampai ada uang 'tutup mulut'. Ia menilai hal ini harus dilakukan agar tidak muncul spekulasi sebab mereka meninggal.
"Tadi beberapa investigasi yang mereka lakukan, itu cukup mengagetkan karena modus dari meninggalnya juga sebagaiannya ada kemungkinan adanya racun begitulah kira-kira begitu. Karena itu jangan dibiarkan ini jadi spekulasi sebaiknya KPU terbuka," sebutnya.
Fahri pun mengusulkan agar komisi II DPR RI mendukung dibentuknya tim investigasi, khususnya kepada nyawa dan bukan hanya soal kecurangan. Tim ini nantinya bertugas mewawancara keluarga penyelenggara pemilu yang meninggal.
"Saya sih tidak terlalu setuju adanya otopsi sampai penggalian kubur, visum dan sebagainya itu. Tapi, paling tidak dikeluarganya diwawancara saja. Bagaimana orang ini bisa meninggal gitu loh," ungkapnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menuturkan, dengan cara ini bisa menjadi modal DPR untuk membantu pengusutan jatuhnya korban lebih dari 500 jiwa tersebut.
"Sehingga ini bisa menjadi bahan bagi DPR khususnya, untuk menemukan ini ada modus apa pada matinya jatuhnya korban sampai di atas 500 dengan hari ini yang meninggal dan ribuan yang di rumah sakit dan yang di rumah sakit itu sebaiknya diinvestigasi," tukasnya.