Calegnya Terjaring OTT Satgas Money Politic di Pekanbaru, Gerindra Riau: Itu Dana Saksi

16 April 2019
Ketua DPD Gerindra Riau, Nurzahedy (kanan)

Ketua DPD Gerindra Riau, Nurzahedy (kanan)

RIAU1.COM - DPD Gerindra Riau akhirnya angkat bicara terkait beredarnya kabar salah seorang calegnya untuk DPR RI dapil Riau 2 yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Satgas Money Politic di Hotel Prime Park Pekanbaru, Selasa 16 April 2019.

Ketua DPD Gerindra Riau, Nurzahedy mengatakan, uang senilai setengah miliar rupiah yang ada pada calegnya tersebut merupakan dana saksi, bukan untuk 'serangan fajar' (money politic).

"Dia tertangkap di hotel, kayaknya ada pegang uang tapi uang itu adalah untuk dana saksi bukan untuk money politic," kata Ketua DPD Gerindra Riau yang akrab disapa Eddy Tanjung itu.

"Caleg perempuan itu sebetulnya, caleg pendamping saja. Orang tak mampu, kan gak mungkin mau bagi-bagi uang, ada kekeliruan polisi itu," sambungnya.

Eddy mengungkapkan, keseharian calegnya tersebut selalu menggunakan angkutan umum atau sepeda motor untuk mobilisasinya, jadi tidak mungkin memiliki uang sebanyak itu.

"Mudah-mudahan aparat bisa memahami bahwa itu bukan money politik. Setahu saya, ia ini anak baik-baik. Kita juga sudah membekali caleg untuk tidak berkegiatan di luar dari rel yang diatur Gerindra," tegasnya.

Seperti yang diketahui, Satgas Money Politic melakukan OTT terhadap salah seorang caleg Gerindra untuk DPR RI dapil Riau 2, Selasa 16 April 2019 siang di Hotel Prime Park Pekanbaru.

Satgas Money Politic mengamankan caleg tersebut bersama tiga orang lainnya, dan juga menyita barang bukti berupa uang tunai Rp506 juta yang diduga untuk 'serangan fajar' ke sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Riau.