Presiden Lepas Ekspor Senilai Rp23,75 T, RAPP dan APR Ekspor Kertas dan Rayon ke Berbagai Negara

Presiden Lepas Ekspor Senilai Rp23,75 T, RAPP dan APR Ekspor Kertas dan Rayon ke Berbagai Negara

5 Desember 2020
Presiden Lepas Ekspor Nasional Serentak, Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional

Presiden Lepas Ekspor Nasional Serentak, Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional

RIAU1.COM -

PELALAWAN-Presiden RI Joko Widodo melepas ekspor produk Indonesia ke pasar global secara serentak di Indonesia. Kegiatan bertajuk “Pelepasan Ekspor ke Pasar Global” ini terpusat di Lamongan, Jawa Timur, dan dikoordinasikan langsung oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.

Kegiatan pelepasan ekspor ini diikuti 133 pelaku usaha, baik skala besar maupun skala kecil dan menengah (UKM) yang tersebar di 16 provinsi di Indonesia. Total nilai ekspor kegiatan tersebut pada bulan Desember 2020 mencapai 1,64 miliardollar AS atau setara dengan 23,75 triliun rupiah. Kegiatn tersebut dilakukan secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/12).

Kepala Negara menegaskan salah satu kunci untuk memperbaiki perekonomian nasional adalah dengan meningkatkan nilai ekspor. Peningkatan tersebut bukan hanya bertujuan membantu pelaku usaha untuk tumbuh dan membuka lapangan kerja, tapi juga untuk menghasilkan devisa dan mengurangi defisit transaksi berjalan.

"Memang, di situasi pandemi dan perekonomian global yang sedang lesu saat ini berdampak pada pasar ekspor yang juga pasti menurun. Namun, kita tidak boleh menyerah, kita harus melihat dengan lebih jeli peluang pasar ekspor yang masih terbuka lebar di negara-negara yang juga sekarang ini sedang mengalami pandemi," ujarnya.

Presiden mengingatkan, satu per satu persoalan yang menghambat kinerja ekspor Indonesia harus rutin dicermati dan dicarikan solusinya. Regulasi yang rumit serta prosedur birokrasi yang menghambat juga harus segera dipangkas.

Mendag Agus Suparmanto menjelaskan pelepasan ekspor serentak ini merupakan upaya peningkatan ekspor nonmigas sekaligus memotivasi pelaku usaha agar tetap meningkatkan ekspor. Kegiatan ini juga menjadi langkah percepatan ekspor non-migas di masa pandemi, termasuk pemulihan ekonomi nasional di tahun 2021.

"Acara ini sekaligus menandai momentum ekspor produk Indonesia di bulan Desember. Pelepasan ekspor ini menjadi perhatian tersendiri karena terdapat sejumlah pelaku usaha yang mencatatkan ekspor perdana serta sejumlah pelaku usaha lainnya yang berhasil mendiversifikasi produk ekspor mereka," jelasnya.

Sementara negara tujuan ekspor hampir mencakup seluruh belahan dunia seperti Asia Pasifik antara lain Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Republik Rakyat Tiongkok, Singapura, Hong Kong, Qatar, Arab Saudi, negara-negara Benua Eropa, negara-negara ASEAN, India, dan Bangladesh. 

Secara  kumulatif,  neraca  perdagangan  Indonesia pada Januari-Oktober 2020 mencatatkan surplus  17,07 miliar dollar AS. Surplus  tersebut merupakan surplus tertinggi kedua dalam satu dekade terakhir, mendekati nilai surplus pada 2010  yang  mencapai  22,12 miliar dollar AS. (ardi)