Ketika Kesultanan Pelalawa Jatuh ke Tangan Siak Sri Indrapura Untuk Terakhir Kalinya

19 September 2020
Kesultanan Pelalawan (foto: Istimewa/internet)

Kesultanan Pelalawan (foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Akhir peradabannya, Kesultanan Pelalawan yang memulai peradabannya di abad ke-14 M berulang kali berada di bawah kekuasaan kerjaan lain.

Yang paling akhir berada di bawah kekuasaan Kesultanan Siak Sri Indrapura. Dipimpin untuk terakhir kalinya oleh Syarif Harun keturunan dari Syarif Abdurrahman dinukil dari kumparan.com, Sabtu, 19 September 2020.

Setelah itu namanya mulai redup dan tak pernah terdengar lagi. Semua bermula saat kesultanan menampakkan taji nya dengan berdiri tanpa bantuan pihak manapun.

Sayang, di abad-15 mereka takluk dari gempuran Kesultanan Malaka lalu menjadi Kesultanan Pakantua. Dari sinilah nasib tak baik itu dimulai.

Seiring berjalannya waktu, Kesultanan Malaka ditaklukkan Portugis. Sedikit harapan bagi mereka untuk melepaskan diri pada 1511.

Setelah memisahkan diri, Pakantua kemudia berubah nama menjadi Kerajaan Tanjung Negeri. Kesultanan kembali direbut.

Kali ini mereka berada di bawah kekuasaan Kesultanan Johor dengan pusat pemerintahaan di tepian Sungai Rasau diiringi dengan kembali menjadi Kesultanan Pelalawan.

Lantaran konflik internal di Kesultanan Johor, Kesultanan Pelalawan diizinkan untuk berdiri sendiri.

Pemisahaan ini dilirik Kesultanan Siak yang menginginkan Kesultanan Pelalawan untuk tunduk pada mereka. Keinginan itu lantaran mereka adalah pewaris Kesultanan Johor.

Pertikaian tak terelakkan. Kesultanan Pelalawan yang memilih untuk melawan dibuat tak berdaya. Hingga akhirnya mereka terpaksa tunduk untuk terakhir kalinya.