Babinsa Koramil 15 Kuala Kampar dan Petani Tanam Cabai dan Palawija di Desa Lembah Subur Pelalawan
Babinsa Koramil 15 Kuala Kampar Kopda Roni Pasla bersama seorang petani, Sihombing saat meninjau lahan demplot di lahan sekitar 0,8 hektare di Desa Bukit Lembah Subur SP 1, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Selasa (28/7/2020). Foto: Istimewa.
RIAU1.COM -Demplot merupakan karya nyata yang dilakukan Babinsa Koramil 15 Kuala Kampar Kopda Roni Pasla bersama seorang petani, Sihombing. Demplot ini berupa tanaman palawija sekitar 0,8 hektare di Desa Bukit Lembah Subur SP 1, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan.
Danramil 15 Kuala Kampar Kapten (Arh) Aswin Sembiring, Selasa (28/7/2020), mengatakan, demplot Ini merupakan salah satu upaya dan contoh bagi masyarakat lain bahwa membuka lahan tidak harus dengan membakar. Bahkan, lahan pertanian tidak harus ditanam dengan kelapa sawit.
"Selama ini, bencana kebakaran hutan terjadi karena adanya kesengajaan membakar untuk membuka lahan yang akan digunakan untuk perkebun kelapa sawit," ujarnya.
Laham perkebunan bisa ditanam dengan tanaman cabai dan tanaman palawija. Tapi, tanaman cabai dan palawija ini perlu perhatian dan perawatan yang ekstra.
"Dengan perawatan ekstra tentu akan mendapatkan hasil yang maksimal. Karena lahan selalu bersih dan juga terhindar dari bencana kebakaran hutan dan lahan," ucap Aswin.
Di samping sebagai pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari, hasil perkebunan cabai dapat membiayai kebutuhan sekolah anak-anak dan kebutuhan lainnya.
Tanaman cabai dan palawija harus rutin disiram dengan teratur. Di samping itu, tanaman cabai juga disemprot dengan pestisida.
"Dengan penyemprotan dan penyiraman yang teratur, maka tanaman berangsur angsur kembali subur tidak keriting," terangnya.
Selain melakukan penyiraman dan penyemprotan, untuk tanaman diberikan perangsang buah. Agar, bunga dan pembuahan berkualitas.