Harimau Betina yang Terjerat di Pelalawan, Dilepas di PRHS Dharmasraya

Harimau Betina yang Terjerat di Pelalawan, Dilepas di PRHS Dharmasraya

1 April 2020
petugas melepaskan jeratan pada kaki harimau betina di Pelalawan/R24

petugas melepaskan jeratan pada kaki harimau betina di Pelalawan/R24

RIAU1.COM -Seekor Harimau Sumatera yang sebelumnya terjerat di areal konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP) di Pelalawan, Sabtu (28/3/2020) kemarin. Tiga hari berselang, kondisi satwa berjenis kelamin betina itu berangsur pulih dan sudah dievakuasi.

Adapun lokasi baru terhadap satwa dilindungi itu adalah Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Dharmasraya (PRHSD), Sumatra Barat (Sumbar). Proses evakuasi itu selesai pada Senin (30/3) kemarin, sekitar pukul 11.30 WIB. Saat ini, harimau malang itu tengah mendapatkan perawatan intensif. Karena kaki kanan depannya, mengalami luka serius. 

Butuh waktu sekitar 2 sampai 3 jam sampai harimau tersebut mau keluar dari kandang angkut yang digunakan untuk evakuasi, ke kandang observasi di PRHSD. Disebutkan Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, kondisi harimau itu kini cenderung membaik, menunjukkan agesivitas dan sifat keliarannya. Harimau itu juga sudah mau makan dan minum.

“Kami sepakat dengan tim medis, untuk 2 sampai 3 hari ini, belum akan dilakukan medical check up keseluruhan terhadap harimau tersebut,” ujar Suharyono, Selasa (31/3/2020), dilansir Haluan.

Setelah nanti kondisinya lebih baik, tenang, tidak stres, tidak dehidrasi dan stabil, kata dia, baru akan dilakukan medical check up untuk mengetahui kondisi sebenarnya dari harimau itu. Dia kemudian memaparkan kondisi harimau itu saat ditemukan. Menurutnya, harimau betina biasanya tidak punya teritori tertentu.

“Biasanya ada betina, ada jantan juga. Informasi yang kami terima dari karyawan yang melaporkan pertama kali ke kami, dan dari petugas-petugas di lapangan, pada saat harimau betina terjerat, ada satu ekor harimau lagi yang menunggu di situ. Artinya, di wilayah itu masih ada harimau lain yang mungkin hidup bersama dengan harimau yang kita evakuasi itu,” sambung Suharyono.

Suharyono membeberkan, terhadap harimau yang dievakuasi itu, tim akan melakukan observasi intens. “Kita menunggu kesembuhan kakinya, kita berharap bisa disembuhkan karena lukanya cukup serius, lukanya sampai ke tulang. Kata dokter atau ahlinya, semoga masih ada jaringan yang bisa menyambungkan ke bagian telapak kaki, sehingga bisa sembuh,” imbuh dia.

Diketahui, harimau itu ditemukan dalam keadaan terjerat Sabtu akhir pekan kemarin, sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, manajemen PT RAPP melaporkan tentang adanya harimau yang terjerat ke tim BBKSDA Riau. Harimau pertama kali ditemukan oleh pekerja lapangan di Blok Meranti, tepatnya di sempadan sungai atau kanal Sangar Blok Meranti. 

Tanpa menunggu lama, tim langsung berangkat dari Estate Meranti PT RAPP, menuju ke PRHSD pada Minggu sore, sekitar pukul 17.00 WIB, sambil membawa hewan tersebut. Kini, satwa dilindungi telah memiliki nama, yaitu Corina. Hal ini sebagai pengingat, bahwa harimau itu terjerat di saat dunia sedang disibukkan dengan berita tentang mewabahnya virus corona atau Covid-19.