DLH Pelalawan Batalkan Pembelian alat ISPU karena Harga Terlalu Mahal

DLH Pelalawan Batalkan Pembelian alat ISPU karena Harga Terlalu Mahal

13 Februari 2020
Alat ISPU d Kota Pekanbaru

Alat ISPU d Kota Pekanbaru

RIAU1.COM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pelalawan membatalkan pembelian alat ukur Indek Standar Pencemaran Udara (ISPU) pada APBD tahun 2020.

"Tak jadi. Terlalu mahal. Kita akan usahakan, bantuan dari pusat saja," ungkap Kepala DLH Pelalawan, Eko Novitra, Kamis 13 Februari 2020.

Eko mengaku, pihaknya sudah mulai menyusun anggaran untuk pengadaan alat pengukur ISPU ini, sejak pembahasan APBD Perubahan tahun 2019 lalu.

"Kadis DLH sebelumnya, Samsul Anwar pernah menyebutkan anggaran untuk membeli alat ukur ISPU itu sekitar Rp500 juta," sebutnya.

"Yang permanen seperti di Kota Pekanbaru itu, diatas Rp3 miliar. Namun, tetap akan kita usahakan," tutur Eko.

Loading...

Tentu saja, keputusan DLH Pelalawan ini disayangkan masyarakat. Sebab, Pelalawan menjadi langganan bencana kabut asap setiap tahunnya.

Harusnya peralatan ukur ISPU tersebut dimiliki, agar masyarakat bisa mengetahui tingkat pencemaran udara ketika bencana kabut asap melanda.

"Termasuk juga kemungkinan adanya pencemaran udara oleh perusahaan, di Pelalawan ini. Masyarakat minta betul, agar alat tersebut dimiliki Pelalawan," ucap Atan, warga Jalan Akasia, Pangkalan Kerinci.