Wali Kota Pekanbaru Soroti Kinerja THL di RSD Madani, Segera Dipindahkan ke Kelurahan

Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho. Foto: Istimewa.
RIAU1.COM -Jumlah tenaga harian lepas (THL) Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani menjadi sorotan. Pemko Pekanbaru berniat memindahkan sebagian THL RSD Madani ke kantor kelurahan-kelurahan.
Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho saat Safari Ramadan di Keluragan Sungai Ukai, Kecamatan Rumbai Timur, Senin (17/3/2025), menyoroti kinerja THL RSD Madani yang dinilai belum optimal dalam penempatannya. Banyak THL yang hanya hadir tanpa memberikan kontribusi maksimal dalam pekerjaan.
"Sejujurnya, kami memiliki banyak THL, tetapi penempatannya belum optimal. Akibatnya, banyak yang hanya datang, duduk, bermain-main, lalu pulang tanpa hasil kerja yang jelas," ungkapnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Pemko Pekanbaru berencana memindahkan sebagian THL RSD Madani ke tingkat kelurahan. Langkah ini bertujuan agar THL lebih terlibat dalam pengawasan dan pelayanan masyarakat, khususnya dalam penanganan sampah serta peningkatan layanan publik.
"Kami akan mengoptimalkan peran mereka dengan menempatkan di kelurahan. Dengan begitu, mereka bisa ikut serta dalam pengawasan dan bekerja lebih efektif, terutama dalam hal pengelolaan sampah dan pelayanan masyarakat," ucap Agung.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani, Selasa (4/3/2024). Dalam kunjungannya, ia menyoroti kondisi rumah sakit yang dinilai kurang terawat serta minimnya jumlah pasien yang datang untuk berobat.
Dalam sidak itu, Agung mempertanyakan alasan rumah sakit milik Pemko Pekanbaru itu memiliki sekitar 800 karyawan. Sebagian besar tenaga honorer. Sebaliknya, rumah sakit ini sepi dari pasien.
"Bagus rumah sakitnya. Tetapi, pasiennya tidak ada," ujar Agung di sela-sela sidak.
Ia meninjau berbagai layanan di rumah sakit, termasuk pendaftaran dan poli klinik. Dari hasil pengamatannya, ia menyayangkan minimnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan di RSD Madani.
"Kondisi ini menunjukkan bahwa masyarakat belum sepenuhnya percaya dengan layanan rumah sakit ini. Artinya, RSD Madani belum bisa beroperasi secara optimal," ungkapnya.
Agung siap mendukung peningkatan kualitas layanan di RSD Madani. Namun, tanpa kepercayaan pasien, rumah sakit tersebut berisiko. Karena, rumah sakit ini hanya menjadi kantor tanpa fungsi pelayanan kesehatan yang maksimal.
"Jangan sampai rumah sakit ini hanya berfungsi sebagai kantor saja," tegasnya.