Wali Kota Pekanbaru Sebut RPJMD dan RPJMN Jadi Landasan Pembangunan Infrastruktur

Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Pengembangan Kota Pekanbaru akan semakin terfokus pada sejumlah program strategis yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Beberapa proyek besar, seperti pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Region, menjadi bagian dari program prioritas tersebut.
“Dalam RPJMD Provinsi Riau, kami juga mendapat alokasi program pengembangan SPAM dan TPST Region yang akan memperbaiki layanan kepada masyarakat,” kata Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho, Sabtu (19/4/2025).
Sementara itu, dalam RPJMN, Kota Pekanbaru ditata. Penataan kawasan perkotaan, khususnya yang terletak di sekitar Kompleks Perkantoran Tenayan Raya, menjadi salah satu fokus pembangunan utama.
“Pembangunan jalan di depan Kompleks Perkantoran Tenayan Raya sudah masuk dalam RPJMN. Kami juga sudah berkunjung ke Jakarta dan bertemu langsung dengan Menko AHY untuk memastikan pembangunan Jalan 70 dan Jembatan Siak V dapat segera terlaksana,” ungkap Agung.
Jalan 70 dan Jembatan Siak V akan menghubungkan Gerbang Tol Pekanbaru-Dumai dengan Gerbang Tol Pekanbaru-Rengat. Diharapkan, jalan ini dapat memperlancar arus transportasi dan mendukung konektivitas antarwilayah.
“Jalan 70 ini nantinya akan menjadi lingkar dalam yang menghubungkan berbagai kawasan di Pekanbaru, mempercepat mobilitas barang dan orang, serta memberikan dampak positif bagi ekonomi,” ujar Agung.
Meski demikian, kebijakan Pemko Pekanbaru saat ini tetap mengutamakan efisiensi anggaran. Oleh karena itu, pemko tidak hanya mengandalkan anggaran daerah, tetapi juga berusaha mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat, perusahaan swasta melalui Corporate Social Responsibility (CSR), serta menarik lebih banyak investor nasional untuk berinvestasi di Pekanbaru.
“Kami berusaha seoptimal mungkin memanfaatkan semua sumber daya untuk membangun Pekanbaru. Sumber daya itu diperoleh dari pemerintah pusat, CSR perusahaan, maupun menarik investor untuk ikut serta dalam pembangunan kota ini,” tambah Agung.