Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Angka Demam Berdarah Dengue (DBD) berhasil ditekan sejak awal Januari hingga Maret 2023 ini. Hal ini berkat upaya Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru memberantas sarang nyamuk, baik melalui fogging (pengasapan) maupun promosi kesehatan.
"Terhadap perbaikan kualitas layanan kesehatan, khususnya penanganan DBD, dinas teknis telah melakukan peningkatan promosi kesehatan, pemberantasan sarang nyamuk, dan fogging (pengasapan). Hal ini guna menurunkan populasi nyamuk sebagai sebab penyakit DBD," kata Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Selasa (28/3/2023).
Sebelumnya, jumlah kasus DBD mencapai 77 kasus hingga pekan ke sembilan tahun ini. Kasus DBD tertinggi terdapat di Kecamatan Marpoyan Damai dan Payung Sekaki.
"Kasus DBD, ada 77 kasus hingga pekan kesembilan tahun ini. Kasus DBD terbanyak di Kecamatan Marpoyan Damai dan Payung Sekaki dengan masing-masing 13 kasus," kata Kepala Dinkes Pekanbaru Dokter Zaini Rizaldy, Kamis (9/3/2023).
Jika dibandingkan antara tahun 2023 dengan 2022, tren kasusnya lebih rendah, untuk rata-rata itu separuhnya atau 50 persen. Sebagai contoh di pekan kesembilan tahun 2022, ada 17 kasus DBD. Sementara di pekan kesembilan tahun 2023, hanya 7 kasus.
Begitu juga pekan ketujuh pada tahun 2022 itu 16 kasus. Tapi di pekan ketujuh tahun 2023 hanya 9 kasus.
"Sampai saat ini, untuk 77 kasus tersebut sudah mulai berlangsung sembuh dan pulih kembali. Tidak ada pasien DBD yang meninggal," ungkap Dokter Bob, sapaan akrabnya.
Kalau tahun lalu, memang ada pasien DBD meninggal dunia hingga pekan ke sembilan. Diharapkan, kasus DBD bisa ditekan pada tahun ini.
"Untuk meminimalisir sebaran wabah DBD, saya mengimbau warga agar selalu melakukan 3 M Plus yakni menguras, menutup dan mengubur barang-barang bekas yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab demam berdarah. Plus menggunakan anti nyamuk untuk membatasi perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD," ujar Dokter Bob.