Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution. Foto: Istimewa.
RIAU1.COM -Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan memasuki tahap pendaftaran pada 27-29 Agustus 2024. Pemko Pekanbaru meminta Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) meredam benih-benih konflik jelang Pilkada.
"Saya membuka acara Penguatan Pembauran Kebangsaan. Tadi, saya mengajak seluruh elemen masyarakat yang bergabung dalam FPK guna mendukung pelaksanaan Pilkada," kata Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution membuka acara Penguatan Pembauran Kebangsaan Tokoh, Suku, Etnis dan Paguyuban di Hotel Alpha, Selasa (13/8/2024).
Pekanbaru memiliki 35 etnis yang terdaftar di FPK. Sebanyak 35 etnis besar potenisnya dalam menyukseskan Pilkada.
"Saya menyampaikan ke FPK agar menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan. Artinya, siapa pun pilihan calon kepala daerahnya, FPK diminta menetralisir," ucap Indra Pomi.
FPK juga diminta mencegah konflik-konflik. FPK harus menjadi penengah. Sehingga, masyarakat tidak saling bertikai.
FPK ini terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat. Diharapkan, FPK bisa memberikan edukasi bahwa pemimpin yang dipilih yang diyakini bahwa ia akan bisa membawa Pekanbaru lebih baik ke depannya.
"Yang perlu diperdebatkan itu adalah program calon kepala daerah visi misinya. Jangan dihujat dan menyebarkan hoaks lain," ujar Indra Pomi.
FPK diharapkan bisa memediasi jika terjadi konflik. FPK mesti aktif melakukan mediasi.
"FPK juga bisa ikut menjaga dan mengawasi ujaran kebencian di masyarakat. Intinya, FPK ini bisa memberikan informasi yang benar di masyarakat," pinta Indra Pomi.
Kemudian, FPK bisa membuat sarana dialog antar suku di Pekanbaru. FPK juga bisa membuat kegiatan yang sifatnya budaya dan lain-lain.
"Supaya masyarakat kita tak fokus pada hiruk pikuk kampanye Pilkada. Diharapkan, FPK juga bisa membantu pemerintah menjaga stabilitas keamanan dan mendorong Pemilu damai di Pekanbaru," harap Indra Pomi.