Puskesmas Simpang Baru Sosialisasikan Pencegahan DBD di Kecamatan Binawidya

20 Oktober 2024
Sekretaris Dinkes Pekanbaru Dokter Fira Septiyanti. Foto: Istimewa.

Sekretaris Dinkes Pekanbaru Dokter Fira Septiyanti. Foto: Istimewa.

RIAU1.COM -Puskesmas Simpang Baru menggelar sosialisasi pencegahan perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti kepada masyarakat Kecamatan Binawidya. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan langkah-langkah pencegahan terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Dalam rangka memberikan sosialisasi pencegahan penularan DBD kepada masyarakat, pengelola program DBD, petugas surveilans penyakit, dan petugas Promosi Kesehatan (Promkes) dari Puskesmas Simpang Baru menggelar program ini. Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini," kata Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Pekanbaru Dokter Fira Septiyanti, Minggu (20/10/2024).

Sosialisasi dilakukan menggunakan pengeras suara dari kendaraan operasional Puskesmas Simpang Baru. Kendaraan tersebut berkeliling di setiap ruas jalan dan perumahan untuk mengimbau warga.

"Selain memberikan imbauan, mereka membagikan obat nyamuk Abate kepada warga. Selain itu, penyuluhan tentang DBD dan imunisasi Polio (PIN Polio) juga disampaikan," jelas Dokter Fira.

DBD adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penderita DBD akan mengalami gejala nyeri hebat, terutama pada tulang dan persendian, yang terasa seolah-olah patah. 

Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2023, Indonesia mencatat sekitar 114.720 kasus DBD dengan 894 kematian. Untuk mencegah DBD, pemerintah mengimbau warga untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) atau 3M Plus.

Pertama, menguras tempat penampungan air. Kedua, menutup tempat-tempat penampungan air. 

Ketiga, mendaur ulang barang-barang yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Keempat, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi. 

Kelima, memasang tirai atau kelambu di tempat tidur. Keenam, menggunakan lotion anti nyamuk yang mengandung DEET. 

Ketujuh, memelihara ikan cupang di dalam kolam untuk memakan jentik-jentik nyamuk. Terakhir, memelihara tanaman pengusir nyamuk seperti lavender.

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Kebersihan lingkungan mencegah penyebaran DBD dan penyakit lainnya.