
Pj Wali Kota Pekanbaru Roni Rakhmat. Foto: Istimewa.
RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru menyoroti perilaku oknum mahasiswa di penginapan. Puluhan oknum mahasiswa diketahui kerap menginap di hotel.
"Dalam raiza pada 30 Desember 2024, kami menemukan sejumlah fakta mencengangkan yang perlu menjadi perhatian serius semua pihak, termasuk orang tua, tokoh agama, dan masyarakat. Kami melakukan razia di tiga hotel, dan hasilnya mengejutkan," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Roni Rakhmat, Sabtu (4/1/2025).
Dari 76 orang yang terjaring, sebagian besar adalah oknum mahasiswa. Ada 36 pasang pria dan wanita, bahkan ditemukan juga tiga pria dalam satu kamar dimana salah satunya berpenampilan seperti wanita.
"Pria itu mengenakan daster dan wig (rambut palsu)," ujar Roni.
Perilaku menginap tanpa alasan jelas di hotel kini menjadi hal biasa di kalangan mahasiswa, khususnya yang berasal dari Pekanbaru dan Riau. Pemko merasa perlu mengambil langkah tegas untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya ini.
"Saat kami menyaksikan langsung situasi di hotel, rasanya ngeri. Baru dari tiga penginapan saja, sudah banyak ditemukan kasus seperti ini. Apalagi jika semua tempat diperiksa, hasilnya mungkin akan jauh lebih memprihatinkan," ujar Roni.
Peran orang tua sangat penting dalam mengawasi anak-anak, terutama mengenai kebiasaan keluar malam. Indikasi utama dari masalah ini adalah kurangnya perhatian orang tua.
"Jika anak-anak pulang larut malam atau menginap tanpa alasan yang jelas, itu seharusnya menjadi alarm bagi keluarga," sebut Roni.
Menurutnya, pemerintah tidak dapat bekerja sendirian dalam menangani masalah ini. Diperlukan kolaborasi dengan aparat penegak hukum, tokoh agama, serta elemen masyarakat untuk menciptakan kesadaran bersama.
"Sayang sekali jika anak-anak kita terseret dalam perilaku yang tidak pantas. Kita memiliki tanggung jawab bersama untuk mengingatkan dan membimbing mereka agar tidak terjebak dalam perilaku menyimpang," tutur Roni.
Melalui sosialisasi di berbagai tempat, pemerintah berharap dapat mengajak masyarakat untuk aktif berperan dalam menangani isu ini. Pemko butuh dukungan semua pihak.
"Bersama-sama, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih baik dan mencegah generasi muda terjerumus dalam hal-hal negatif," tutupnya.