Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa. Foto: Istimewa.
RIAU1.COM -Data ibu hamil dan data balita harus dioptimalkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru. Pendataan jangan hanya diambil dari posyandu saja.
"Perluas pendataan ke rumah sakit, klinik, dan semua layanan kesehatan. Masukkan datanya semua ke dashboard agar dapat diidentifikasikan mana yang harus segera kita lakukan intervensi untuk pencegahan stunting," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa, Kamis (27/6/2024).
Hal ini juga sesuai dengan arahan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy yang disampaikannya saat menggelar Rakor Pembahasan Evaluasi Capaian Pelaksanaan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting 2024, secara virtual beberapa hari lalu. Selain optimalisasi data, Dinkes juga diminta segera menjadwalkan pertemuan bersama kepala atau direktur rumah sakit di Pekanbaru.
"Pertemuan itu saya harapkan dapat membahas upaya-upaya dan komitmen bersama bidang kesehatan dalam menekan angka stunting. Kami juga akan memprioritaskan anggaran untuk intervensi stunting," ujar Risnandar.
Saat ini, pemko sedang fokus untuk melengkapi dan memastikan alat antropometri cukup dan memadai di tiap-tiap fasilitas kesehatan hingga puskesmas. Untuk diketahui, angka stunting berada di angka 8,7 persen saat ini.
"Kami terus menunjukkan komitmen kuat untuk menekan angka stunting," ucap Risnandar.