Warga Desa Sari Mukti, Tapung, Kampar mengolah kotoran sapi menjadi biogas hasil program PHR. Foto: Istimewa.
RIAU1.COM -Pertamina Hulu Rokan (PHR) turut mendukung kemandirian energi masyarakat di Provinsi Riau. Lewat Program Desa Energi Berdikari (DEB), PHR terus berupaya mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan berupa biogas di Desa Mukti Sari, Kecamatan Tapung, Kampar.
"Sejauh ini, sebanyak 21 reaktor biogas dikelola oleh masyarat dibawah binaan PHR bekerja sama dengan Yayasan Rumah Energi (YRE)," kata Corporate Secretary PHR Rudi Ariffianto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/9/2024).
Biogas yang dimanfaatkan berasal dari kotoran ternak yang diolah menjadi energi alternatif. Pada 2023, inovasi pengolahan energi terbarukan ditingkatkan.
"Biogas tidak lagi hanya menggunakan kotoran sapi. Namun, energi juga dihasilkan dari kotoran kambing, limbah ampas tahu, bahkan kotoran manusia," ungkap Rudi.
Sejauh ini, total energi yang dihasilkan dari 21 unit instalasi biogas mencapai 288 kilowatt hour (kWh) per hari atau 105.402 kWh per tahun. Warga juga bisa menghemat penggunaan elpiji secara rata-rata tiga tabung per bulan atau setara Rp75.000 per bulan.
Tidak hanya menghasilkan energi, instalasi biogas turut memberikan efek berganda bagi masyarakat. Kelompok masyarakat binaan PHR juga mampu memproduksi bioslurry atau pupuk cair dan padat hingga menjadi pundi-pundi pendapatan baru bagi masyarakat.
“Sejumlah program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam pilar lingkungan menjadi ikhtiar nyata kami dalam mendukung aksi jaga iklim dunia pada 2060. Mengusung kolaborasi pentahelix, kami ambil bagian dalam menciptakan iklim lingkungan yang sehat untuk generasi mendatang,” sebut Rudi.