Permainan tradisional Rangku Alu ditampilkan dalam acara Petang Belimau di halaman Rumah Tuan Kadi Pekanbaru, Rabu (22/3/2023) petang. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Kegiatan Petang Belimau kembali digelar Pemko Pekanbaru setelah vakum dua tahun akibat Covid-19. Tahun ini, Petang Belimau digelar meriah dengan menyajikan permainan tradisional dan tarian Melayu.
"Kegiatan Petang Belimau ini guna mengembangkan budaya Melayu yang bersendikan keislaman. Agar, budaya ini tidak tergerus arus globalisasi yang dapat menghilangkan jati diri dan nilai-nilai seni budaya," kata Kepala Disbudpar Pekanbaru Masriah dalam sambutannya di halaman Rumah Tuan Kadi, tepian Sungai Siak, Rabu (22/3/2023).
Tradisi budaya Melayu dikenal hanya masyarakat tertentu selama ini. Diharapkan, Petang Belimau juga dapat dikenali masyarakat lainnya. Petang Belimau juga akan dijadikan daya tarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara.
"Petang Belimau ini juga bertujuan mempererat hubungan silaturahmi di antara umat muslim. Kegiatan ini juga sekaligus mensucikan diri sebelum melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadan," ucap Masriah.
Adapun rangkaian kegiatan diawali dengan berbagai permainan rakyat seperti gasing, tali merdeka, congkak, enggrang, dan tam-tam buku di halaman rumah singgah Tuan Kadi sejak pagi. Kegiatan dilanjutkan dengan ziarah ke makam pendiri Pekanbaru di samping Masjid Senapelan pada siang hari.
Usai salat Ashar, kegiatan dilanjutkan dengan arak-arakan dari Masjid Raya Pekanbaru menuju ke lokasi Petang Belimau di tepian sungai Siak, Kecamatan Senapelan.
Acara puncaknya adalah pemukulan beduk dan memandikan anak yatim piatu sebagai simbol dimulainya kegiatan Petang Belimau. Pj wali kota juga memberikan bantuan kepada anak yatim piatu yang dimandikan tadi berupa seperangkat alat salat dan santunan.
"Semoga tradisi budaya Melayu ini dapat menjadi event pariwisata nasional hingga internasional," harap Masriah.