Perang Lawan Stunting di Pekanbaru, Audit Kasus Tahap II Ungkap Berbagai Faktor Risiko

21 Agustus 2024
Kepala Disdalduk KB Pekanbaru M Amin. Foto: Surya/Riau1.

Kepala Disdalduk KB Pekanbaru M Amin. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kota Pekanbaru semakin memperkuat langkahnya dalam melawan stunting dengan menggelar diseminasi audit kasus stunting tahap kedua. Audit ini menjadi bagian penting dari upaya menindaklanjuti kasus-kasus stunting yang terus menjadi perhatian serius di Kota Pekanbaru.

Ketua Tim Audit Kasus Stunting Kota Pekanbaru Muhammad Amin, Rabu (21/8/2024), mengungkapkan, audit kasus ini adalah salah satu langkah strategis yang diamanatkan dalam Rencana Aksi Nasional untuk menurunkan angka stunting. Melalui audit ini, TPPS berharap dapat mengidentifikasi berbagai faktor risiko yang menjadi penyebab utama stunting agar bisa dirancang intervensi yang tepat sasaran.

Proses audit ini dilakukan di Aula Lancang Kuning BKKBN Provinsi Riau beberapa hari lalu. Proses audit ini melibatkan empat kegiatan utama, yaitu pembentukan tim audit, pelaksanaan audit, manajemen pendampingan keluarga, dan diseminasi serta monitoring Evaluasi Rencana Tindak Lanjut (RTL). 

"Tim Audit Kasus Stunting ini terdiri dari para ahli seperti dokter spesialis anak, dokter spesialis obgyn, ahli gizi, dan psikolog. Mereka yang bertugas menjalankan audit tahap kedua ini," ujar Amin.

Audit kali ini difokuskan di Kecamatan Lima Puluh, yang menjadi salah satu wilayah dengan tingkat stunting tinggi. Audit dilakukan di empat kelurahan yakni Tanjung Rhu, Rintis, Pesisir, dan Sekip.

"Ada sembilan belas sasaran audit di antaranya adalah calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, dan bayi berusia dua tahun," jelas Amin.