Pendapatan Pemko Pekanbaru Rp2,75 Triliun Tahun Lalu

Pendapatan Pemko Pekanbaru Rp2,75 Triliun Tahun Lalu

1 Juli 2024
Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution. Foto: Istimewa.

Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution. Foto: Istimewa.

RIAU1.COM -Pendapatan Pemko Pekanbaru mencapai Rp2,75 triliun pada 2023. Sementara itu, belanja daerah mencapai Rp2,74 triliun.

Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution dalam rapat paripurna pengajuan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2023, Senin (1/7/2024), memaparkan, pendapatan daerah ditargetkan Rp2,91 triliun pada 2023. Namun, pendapatan daerah yang terealisasi terealisasi sebesar Rp2,75 triliun atau 94,35 persen dari target.

"Terjadi peningkatan realisasi pendapatan Rp273,89 miliar atau 11,05 persen dari realisasi tahun 2022," katanya.

Pendapapatan darerah berasal dari pendapatan asli daerah (PAD), pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan yang sah. PAD ditargerkan sebesar Rp1,01 triliun pada 2023. PAD yang terealisasi sebesar Rp890,28 miliar atau 87,44 persen.

Pendapatan transfer ditargetkan Rp1,89 triliun dan terealisasi Rp1,86 triliun. Pada 2023,  lain-lain pendapatan yang sah tidak dianggarkan.

Sementara itu, belanja daerah dianggarkan sebesar Rp2,91 triliun dan terealisasi Rp2,74 triliun atau 94,37 persen. Belanja daerah ini dialokasikan untuk belanja operasional, belanja modal, dan belanja tak terduga.

Belanja operasional dianggarkan sebesar Rp2,575 triliun dan terealisasi Rp2,43 triliun atau 94,45 persen. Belanja modal dianggarkan sebesar Rp329,21 miliar dan terealisasi Rp315,80 miliar atau 95,93 persen.

Belanja tak terduga dianggarkan Rp8,38 miliar dan terealisasi Rp761,12 juta atau 9,08 persen. Dana tersebut digunakan untuk pengembalian sisa dana bantuan keuangan (Bankeu) Pemprov Riau tahun anggaran 2022, pembayaran santunan kematian, dan pengembalian kelebihan pembayaran pajak.

Terakhir, pembiayaan daerah. Penerimaan pembiayaan daerah diangggarkan Rp14,68 miliar dan terealisasi 100 persen. Pengeluaran pembiayaan diangggarkan Rp20 miliar dan terealisasi 50 persen.

"Sehingga, pembiayaan netto sebesar Rp9,034 miliar pada 2023," jelas Indra Pomi.