Pemko Pekanbaru Tambah Jaringan Pipa IPAL di 2 Kecamatan

Pemko Pekanbaru Tambah Jaringan Pipa IPAL di 2 Kecamatan

19 Juli 2024
Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution. Foto: Surya/Riau1.

Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru menambah jaringan pipa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kecamatan Limapilun dan Tenayan Raya. Penambahan jaringam pipa itu untuk rumah warga.

"Kami menambah jaringan pipa IPAL ke rumah-rumah warga di Kecamatan Limapuluh dan Tenayan Raya," kata Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Jumat (19/7/2024).

Di samping itu, hotel dan mal wajib menyambung pipa pembuangan tinja ke jaringan IPAL. Hal ini telah diatur dalam peraturan daerah (perda).

Diberitakan sebelumnya, Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpadu (SPALDT) diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kelurahan Bambu Kuning, Kecamatan Tenayan Raya, Jumat (31/5/2024). Sistem pengelolaan air limbah ini memiliki kapasitas 8.000 meter kubik per hari. 

Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa mengucapkan terima kasih atas peresmian fasilitas Instalasi Pengelolan Air Limbah (IPAL) oleh Presiden Jokowi. Pemko akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait IPAL yang telah dipasang.

Sementara itu, Presiden Jokowi dalam sambutannya mengatakan, fasilitas SPALDT ini menekankan pentingnya menjaga lingkungan dan kualitas air. Hari ini, masyarakat Pekanbaru telah memiliki sistem pengelolaan air limbah terpusat. 

"SPALDT ini mengolah air limbah yang ada, menjaga lingkungan air, menjaga kualitas air tanah, dan menjaga air baku yang kita miliki," ucap Jokowi.

SPALDT ini memiliki kapasitas 8.000 meter kubik per hari dengan potensi untuk terhubung ke 11 ribu sambungan rumah tangga. Kehadiran SPALDT ini merupakan langkah besar dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan air dan menjaga lingkungan.

Presiden Jokowi juga mengapresiasi kerja sama antara lembaga pemerintah dan bantuan internasional dalam realisasi proyek infrastruktur yang penting ini. Proyek SPALDT ini dibiayai oleh pinjaman dari Asian Development Bank (ADB), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Kerja mestinya seperti ini. Semuanya bergerak. Sehingga, apa yang kita inginkan bisa selesai," ucap Presiden Jokowi.