Pemko Pekanbaru Siapkan 450 Hektare Lahan untuk Dukung Swasembada Pangan Nasional

Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho bersama Kapolresta Kombes Jeki saat meninjau lahan yang akan ditanam bibit jagung pipil. Foto: Istimewa.
RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru berkomitmen mendukung program ketahanan pangan nasional. Untuk itu, pemko menyediakan lahan pertanian produktif.
"Seperti yang telah disampaikan Kapolresta, program ini adalah bentuk sinergi antara pemko dan kepolisian. Kami menyiapkan lahan di dua sektor, salah satunya seluas 36 hektare yang akan segera dibuka untuk pertanian,” kata Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho di Kompleks Perkantoran Tenayan Raya, Senin (14/4/2025).
Lahan ini sebelumnya tidak direncanakan untuk pembangunan dalam waktu dekat, baik dalam kurun satu hingga tiga tahun ke depan. Oleh karena itu, lahan dimanfaatkan agar lebih produktif, khususnya untuk mendukung program swasembada pangan yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Selain membantu mewujudkan kemandirian pangan, program ini juga memberikan manfaat langsung kepada para petani. Nanti, kegiatan ini akan dihadiri oleh 1.000 petani beserta tokoh-tokoh masyarakat dan undangan lainnya,” jelas Agung.
Dalam kerja sama ini, ditargetkan seluas 450 hektare lahan di wilayah Kota Pekanbaru akan ditanami komoditas seperti jagung pipil dan padi. Program tersebut juga akan melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan warga untuk melakukan penanaman di rumah, lingkungan tempat tinggal, dan kantor masing-masing guna mendukung gerakan penghijauan.
“Harapannya, selain memakmurkan petani, ini juga menjadi cadangan pangan kita. Kita tidak lagi bergantung pada impor dari negara lain,” tegas Agung.
Pemko juga akan memfasilitasi petani melalui kerja sama dengan Bank Riau Kepri Syariah untuk penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa bunga. Petani yang tergabung dalam program ini tidak perlu khawatir soal jaminan atau sertifikat tanah. Karena Pemko siap memberikan jaminan sesuai dengan luas lahan yang tersedia.
“Kami akan memantau, memberikan pelatihan, serta menyalurkan bantuan berupa alat pertanian dan pupuk. Seluruh hasil pertanian nantinya akan dikelola langsung oleh petani, termasuk pembeli yang sudah tersedia. Ini murni untuk kesejahteraan mereka,” jelas Agung.