Kepala Disdalduk KB Pekanbaru M Amin. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru berkomitmen menurunkan angka stunting melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) tahun ini. Program ini bertujuan mencegah stunting, yaitu gangguan pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru Muhammad Amin, Selasa (7/1/2025), menjelaskan, Genting merupakan inisiatif dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Nasional (KKBN). Program ini memberikan bantuan nutrisi dan edukasi kepada ibu hamil, ibu menyusui, serta anak-anak untuk memastikan pertumbuhan optimal.
“Program Genting dirancang untuk memberikan dampak nyata dengan melibatkan banyak pihak, dari pemerintah hingga masyarakat luas. Ini adalah gerakan bersama untuk mencegah stunting,” ujarnya.
Genting memiliki kemiripan dengan program Bapak/Ibu Asuh Anak Stunting (BAAS) yang telah dijalankan Pemko Pekanbaru sejak 2023. Namun, ada perbedaan utama pada mekanisme pelaksanaannya.
“Dalam program BAAS, orang tua asuh ditunjuk tanpa perlu menandatangani surat pernyataan. Sedangkan di Genting, orang tua asuh dipilih dan harus menandatangani surat pernyataan bersedia menjadi orang tua asuh. Ini yang membedakannya,” jelas Amin.
Selain itu, program Genting memiliki durasi yang jelas, yakni selama enam bulan. Dalam periode ini, orang tua asuh bertugas memberikan bantuan makanan penunjang pertumbuhan anak. Bantuan yang diberikan berkisar Rp500 ribu per bulan.
Berbeda dari program sebelumnya yang cenderung melibatkan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Genting akan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi aktif.
“Orang tua asuh dalam Genting tidak hanya dari OPD Pemko Pekanbaru, tetapi juga melibatkan masyarakat umum. Penanganan stunting ini adalah gerakan bersama yang membutuhkan kolaborasi semua pihak,” jelas Amin.
Pemko Pekanbaru berharap program Genting dapat menjadi solusi efektif dalam menurunkan angka stunting di wilayahnya. Dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, pemko optimistis dapat mencetak generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan berkualitas.
