Pemko Pekanbaru Paparkan Program Bapak Asuh Anak Stunting ke Tim Pemprov Riau

26 Mei 2023
Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution. Foto: Surya/Riau1.

Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru memaparkan upaya-upaya aksi konvergensi percepatan penurunan stunting kepada tim Pemprov Riau di ruang pertemuan Hotel Aryaduta, Kamis (25/5/2023). Salah satu upaya penanganan stunting yang diekspos adalah program Bapak Asuh.

Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution usai pemaparan mengungkapkan, angka stunting mencapai 303 orang atau 11,4 persen. Hal ini berdasarkan hasil survei pada 2020.

"Inilah yang diintervensi pada 2021. Kemudian pada 2021 akhir, kami kedatangan tim survei dari pemerintah pusat," ujarnya.

Hasil survei tim pemerintah pusat, anak kategori stunting naik menjadi 318 orang. Persentase anak stunting 16,8 persen.

"Pada 2022, kami melakukan intervensi dengan pendampingan bagi 200 keluarga," sebut Indra Pomi.

Pada Maret 2023 ini, Pemko Pekanbaru melakukan verifikasi lagi terhadap 318 orang. Ternyata, anak stunting tersisa 115 orang.

"Ini hasil survei di lapangan," imbuhnya.

Pemko Pekanbaru sudah menetapkan 115 Bapak Asuh Anak Stunting dari baik seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD), para camat hingga Forkopimda. Bantuan telah diserahkan Bapak Asuh Anak Stunting tahap pertama kepada 115 anak berisiko stunting senilai Rp500.000. Bantuan itu berupa telur, beras, susu, dan makanan bergizi lainnya. Intervensi stunting ini dilakukan selama enam bulan.

"Jadi, setiap anak mendapat bantuan Rp3 juta selama enam bulan itu. Pada September atau Oktober, kami harap angka stunting menurun, di bawah rata-rata nasional yaitu di bawah 16 persen," harap Indra Pomi.

Meski begitu, pemko tetap melakukan pendampingan terhadap keluarga-keluarga berisiko stunting, baik remaja putri yang akan menikah maupun keluarga berkemampuan ekonomi rendah. Agar, bayi yang lahir tidak stunting.

"Makanya, kami melalukan penanganan stunting dengan baik dan terukur," jelas Indra Pomi.

Hari ini, Pemprov Riau melakukan penilaian terhadap 8 aksi konvergensi stunting. Delapan aksi itu antara lain, perencanaan, musyawarah, intervensi yang dilakukan, inovasi yang dilakukan, dan review data-data stunting.

"Inovasi stunting Pemko Pekanbaru adalah program Bapak Asuh Anak Stunting. Kemudian, para ibu-ibu yang tergabung dalam organisasi wanita membuat sarapan pagi bagi anak-anak berisiko stunting," papar Indra Pomi.

Para remaja juga ikut terlibat dalam penanganan stunting. Para Remaja Peduli Stunting ini membuat inovasi dengan membentuk wadah penampungan dana, baik secara fisik maupun dalam bentuk e-wallet.

"Kami jamin langsung sampai ke anak stunting," ucap Indra Pomi.