Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru batal menerapkan angkutan sampah secara swakelola. Selain masalah anggaran yang tinggi, sampah juga dikhawatirkan semakin bertumpuk.
"Merealisasikan perubahan secara menyeluruh itu berat. Kami khawatir sampah makin bertumpuk jika dikelola secara swakelola seluruhnya," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun, Sabtu (25/11/2023).
Pekanbaru ini memiliki tiga zona angkutan sampah. Satu zona dicoba dikelola secara swakelola terlebih dahulu.
"Kalau satu zona itu sempurna pengangkutan sampahnya, maka kami akan diterapkan di seluruh zona," ujar Muflihun.
Swakelola itu butuh mobil angkutan sampah, buruh angkut, dan pembuatan trans depo. Semua biaya sudah dihitung.
"Ternyata, biayanya di atas kontrak perusahaan angkutan sampah saat ini. Kontrak dua perusahaan sampah hanya Rp70 miliar," ungkap Muflihun.
Jika dikelola secara swakelola, biaya angkutan sampah mencapai Rp90 miliar. Sementara, anggaran masih terbatas.
"Jadi, kami akan coba swakelola di zona III yaitu Rumbai," jelas Muflihun.