Sekretaris Disdalduk KB Pekanbaru Mawardi. Foto: Istimewa.
RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru telah melakukan intervensi stunting sejak enam bulan lalu. Sebagian besar organisasi perangkat daerah (OPD) sudah menyelesaikan pemberian bantuan dalam program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).
"Anak-anak yang kami intervensi itu rata-rata berat badannya sudah naik," kata Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru Mawardi, Sabtu (9/12/2023).
Kelanjutan program BAAS menunggu penghitungan tingkat kesehatan masyarakat dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sesuai hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI). Dari hasil SKI terbaru yang dilakukan oleh 24 petugas survei selama 54 hari diketahui kasus stunting berada di bawah 5 persen.
"Kalau sebelumnya persentase stunting di angka 16,8 persen sekarang sudah di bawah 5 persen. Namun hasil survei terbaru ini dikirim dahulu ke Kemenkes," jelas Mawardi.
Seperti diketahui, Pemko Pekanbaru telah melakukan berbagai upaya untuk percepatan penurunan angka stunting akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang. Salah satu program yang dijalankan adalah BAAS. Dalam program ini, Pj Wali Kota Muflihun dan para pejabat menjadi bapak asuh terhadap 115 anak stunting. Anak stunting diberikan bantuan makanan untuk penunjang pertumbuhan anak stunting senilai Rp500.000 per bulan selama enam bulan.