Asisten II Setdako Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru ingin pabrik pengolahan akhir produk sawit dibangun di Kawasan Industri Tenayan (KIT). Karena, indusri hilir sawit dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut usai membuka Kegiatan Bimtek Peningkatan Kapasitas Tim Pendataan Perkebunan Sawit Rakyat Kota Pekanbaru di Hotel Grand Jatra, Rabu (23/10/2024), menekankan pentingnya hilirisasi di KIT. Fokus pengembangan kawasan ini bukan lagi pada pengolahan hulu sawit, melainkan pada hilirisasi produk.
"Jika berkaitan dengan refineri (proses produk dengan kualitas dan spesifikasi tertentu), kami harus koordinasikan dengan pengusaha perkebunan kelapa sawit. Mungkin refinerinya sudah berjalan, namun kami harus mengambil langkah di hilirisasi," ujarnya.
Langkah ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya mengembangkan industri hilir. Pengembangan industri hilir sangat penting.
Karena, indusri hilir sawit tidak hanya menyerap tenaga kerja lebih banyak. Tapi, industri hilir juga memberikan nilai tambah ekonomi yang lebih besar.
"Industri hulu mungkin sudah cukup banyak, tapi yang sangat penting adalah hilirnya. Karena selain menyerap tenaga kerja, nilai tambah ekonominya juga lebih besar," jelas Ingot.
Dengan fokus pada hilirisasi, KIT diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Pekanbaru. Sehingga, KIT memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.