Pemko Pekanbaru Hadapi Tantangan Penempatan Tenaga Kerja dan Pengelolaan Koperasi

Pemko Pekanbaru Hadapi Tantangan Penempatan Tenaga Kerja dan Pengelolaan Koperasi

22 Juli 2024
Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution. Foto: Surya/Riau1.

Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru menghadapi berbagai tantangan dalam penempatan tenaga kerja dan pengelolaan koperasi. Pemko juga mengalami penurunan pasokan hewan ternak dan belum fokus pada industri pariwisata.

"Kami mengalami banyak tantangan dalam penempatan kerja. Karena, urbanisasi terus meningkat," kata Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Senin (22/7/2024).

Meskipun ada bursa tenaga kerja, penempatan masih minim. Hal ini disebabkan tingginya jumlah angkatan kerja dan urbanisasi yang terus meningkat di Pekanbaru.

"Mengenai koperasi, banyak yang telah terbentuk, tetapi belum memiliki legalitas badan hukum. Legalitas ini penting untuk memastikan operasional yang sah dan terpercaya," ungkap Indra Pomi.

Banyak koperasi tidak melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) selama tiga tahun berturut-turut. Banyak juga koperasi kurang transparans dan akuntabilitas. Operasional Prosedur (SOP) koperasi sering tidak dijalankan secara maksimal. 

"Pengurus juga kurang menjalankan fungsi pengawasan dengan baik. Sehingga, koperasi aktif pun tidak melaksanakan RAT," sebut Indra Pomi.

Pekanbaru juga kekurangan pasokan ternak dari luar. Hal ini menyebabkan produksi daging di Rumah Potong Hewan (RPH) menurun.

Kemudian, Pekanbaru belum difokuskan sebagai daerah pariwisata. Sehingga, pengembangan industri ini masih terbatas. 

"Minimnya dana untuk promosi dan keterbatasan sarana prasarana untuk mengikuti event internasional juga menjadi kendala," jelas Indra Pomi.

Pemungutan pajak hotel dan restoran belum optimal. Sehingga, potensi pendapatan daerah tidak maksimal.

"Dengan mengatasi tantangan ini, kami berharap dapat meningkatkan penempatan tenaga kerja, memperbaiki pengelolaan koperasi, meningkatkan produksi daging, dan mengembangkan industri pariwisata. Optimalisasi pemungutan pajak juga penting untuk meningkatkan pendapatan daerah dan mendukung pembangunan," harap Indra Pomi.