Pemko Pekanbaru dan PDAM Tirta Siak Gelar Diskusi Tingkatkan Pengelolaan Air Minum

22 Oktober 2024
Asisten II Setdako Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut. Foto: Surya/Riau1.

Asisten II Setdako Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru bersama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Siak Pekanbaru mengadakan diskusi penting mengenai data, regulasi, dan kerja sama antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Diskusi ini bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan dan layanan air minum di Kota Pekanbaru.

Diskusi ini didukung oleh Indonesia USAID Urban Resilient Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH Tangguh), sebuah lembaga independen yang bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia. IUWASH Tangguh fokus membantu memperluas cakupan layanan air, sanitasi, dan pengelolaan limbah padat di kota-kota sekunder yang berkembang pesat dan rentan terhadap bencana terkait iklim.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut, Selasa (22/10/2024), menekankan pentingnya jaminan air minum yang sehat bagi masyarakat. Melalui PDAM, pemko ingin mewujudkan Kota Pekanbaru memiliki sumber air minum yang sehat, bersih, dan terjaga kebersihannya. 

"Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah bersama yang berani untuk menyelesaikan hambatan dalam mencapai tujuan tersebut," ujarnya.

Pemko Pekanbaru dan PDAM Tirta Siak sepakat untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat dengan meningkatkan kualitas air minum sesuai standar yang bersih dan bebas pencemaran. Standar mutu air minum PDAM sudah sangat baik.

Selain itu, Pemko Pekanbaru akan mendukung peningkatan sambungan rumah. Agar, jumlah pelanggan PDAM bertambah. 

"Harga untuk sambungan rumah memang agak mahal, sekitar satu hingga dua juta rupiah. Namun, harga air minumnya tidak jauh berbeda dengan air minum lainnya," tambahnya.

Ingot juga menyampaikan, regulasi mengenai penggunaan air tanah akan segera diatur. Penggunaan air tanah yang berlebihan dapat berdampak buruk bagi lingkungan di masa depan. 

"Kami menargetkan setidaknya 70 persen masyarakat sudah memiliki sambungan rumah dan beralih menggunakan layanan PDAM dalam waktu dekat. Penggunaan air tanah yang berlebihan akan berdampak buruk bagi lingkungan dan kelestarian air tanah di masa depan," pungkasnya.