Pekanbaru Hadapi Puncak Musim Hujan, Pj Wali Kota Kerahkan Pasukan Siaga Bencana
Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun bersama kapolresta dan dandim saat mengecek peralatan dan perahu karet untuk kesiapsiagaan menghadapi bencana, Senin (21/11/2022). Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Pekanbaru tengah berada di puncak musim hujan saat ini. Guna mengantisipasi bencana Hidrometeorologi, Pemko Pekanbaru melibatkan instansi lain dalam membentuk pasukan siaga bencana.
"Berdasarkan surat menteri dalam negeri pada 1 November 2022 tentang Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi, maka kami mengambil langkah-langkah kesiapsiagaan untuk mengurangi risiko dan dampak bencana Hidrometeorologi yaitu banjir, angin puting beliung, dan longsor. Saya juga telah menetapkan status siaga bencana darurat Hidrometeorologi melalui surat Keputusan Wali Kota Pekanbaru Nomor 829 Tahun 2022 tentang Penetapan Status Darurat Bencana Banjir, Longsor, dan Puting Beliung," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Muflihun saat apel gelar pasukan siaga bencana di halaman Mal Pelayanan Publik (MPP), Senin (21/11/2022).
Status ini sudah diterapkan mulai 10 November 2022 hingga 31 Januari 2023. Melihat besarnya ancaman bencana alam Hidrometeorologi tersebut, maka kewaspadaan perlu ditingkatkan.
"Dalam rangka mempersiapkan seluruh potensi, baik sumber daya manusia maupun peralatan yang digunakan untuk antisipasi bencana alam, maka kami menggelar apel gelar pasukan siaga bencana. Apel gelar pasukan siaga bencana merupakan momentum yang tepat bagi satuan pelaksana penanggulangan bencana untuk melakukan sinergi dan konsolidasi sebagai tanggung jawab kita bersama dalam rangka mengantisipasi bencana banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor yang kemungkinan terjadi," ucap Muflihun.
Apel gelar pasukan siaga bencana ini dimaksudkan untuk memantapkan, mensiagakan, dan mengecek kesiapan personel, materil, peralatan, sarana prasarana, maupun semua pihak terkait dalam rangka menanggulangi bencana alam Hidrometeorologi di Pekanbaru. Apel gelar pasukan ini juga melihat kekurangan yang perlu disempurnakan bersama.
Dengan kegiatan gelar pasukan ini diharapkan personel TNI, Polri, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan SAR Nasional (Basarnas), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP), instansi terkait, dan seluruh pemangku kebijakan beserta komponen masyarakat mampu bergerak cepat deteksi ini, temu cepat dan lapor cepat, melaksanakan pemantauan, dan selalu siap digerakkan apabila sewaktu-waktu terjadi bencana alam.
"Kita perlu mengerahkan seluruh sumber daya yang ada untuk membantu masyarakat. Jika skala bencana meningkat dan perlu dilakukan evaluasi, kita sudah siap baik personel maupun peralatan yang diperlukan," ucap Muflihun.
Berdasarkan koordinasi dengan BMKG, puncak hujan diprediksi akan terjadi pada bulan ini. Untuk itu, Pemko Pekanbaru bersama instansi terkait perlu mengantisipasi hal tersebut dengan membuat tim siaga darurat sebagai bentuk kesiapsiagaan dan dalam rangka hadirnya pemerintah di tengah-tengah masyarakat.
"Kepada pasukan siaga bencana, saya berpesan untuk melaksanakan tugas ini dengan penuh semangat dan penuh rasa tanggung jawab. Bukan saja menjalankan tugas semata, namun ini merupakan pengabdian kita kepada bangsa dan negara, lebih khusus kepada masyarakat. Mari kita persiapkan pasukan dan peralatan agar bencana dapat diatasi," tutur Muflihun.