Sumur pengolahan tinja di fasilitas IPAL, Kelurahan Bambu Kuning, Kecamatan Tenayan Raya. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Proyek perpipaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sudah rampung dikerjakan beberapa kontraktor. Saat ini, bangunan IPAL sedang masa pengerjaan tahap akhir.
Kepala Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Prasarana Permukiman (P2P) Balai Prasarana Permukiman Wilayah Riau Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kemen PUPR Yenni Mulyadi, Senin (30/10/2023), mengatakan, paket pembangunan jaringan perpipaan IPAL dibagi empat. Ada tiga paket untuk jaringan perpipaan dan satu paket untuk instalasi pengolahan.
"Paket perpipaan dibagi menjadi dua yaitu area Selatan (SC-1 dan SC-2). Proyek perpipaan ini didanai dari APBN sebesar Rp204,5 miliar," ujarnya.
Proyek perpipaan SC-1 ini dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (WiKA) bekerja sama dengan PT Karaga. Masa pengerjaan mulai 1 November 2018 hingga 26 Maret 2022.
"Proyek masih dalam masa pemeliharaan saat ini," ucap Yenni.
Proyek SC-2 dikerjakan oleh PT Hutama Karya (HK) dan PT Rosalisca mulai 1 November 2018 hingga 31 Maret 2022. Nilai kontrak Rp142,9 miliar.
"Proyek ini dalam masa pemeliharaan. Jadi, pembangunan jaringan perpipaan IPAL SC-1 dan SC-2 telah selesai pada Maret 2022 lalu," sebut Yenni.
Sedangkan jaringan perpipaan area Utara (NC) dibiayai dari dana pinjaman Asian Development Bank (ADB). Proyek dikerjakan oleh PT Adhi Karya bersama PT Jaya Konstruksi.
Nilai kontrak proyek perpipaan NC sekitar Rp256 miliar. Proyek dimulai pada 8 September 2020 hingga 19 Agustus 2023.
"Pembangunan jaringan perpipaan sudah selesai. Proyek ini telah diserahterimakan ke pemko pada 19 Agustus 2023," tutur Yenni.
Sedangkan pengerjaan IPAL (B1) sudah rampung dan beroperasi. Anggaran proyek ini berasal dari dana pinjaman dari ADB. Proyek ini dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan (PP) bersama PT Panca Jasa Lingkungan.
"Pembiayaan menggunakan tiga mata uang. Nilai kontrak 3.884.718 Dolar AS, 1.935.520 Euro, dan Rp105,1 miliar. Totalnya, Rp200 miliar," jelas Yenni.
Proyek dikerjakan pada 25 November 2020 hingga 30 November 2023. Progres pekerjaan 97,74 persen saat ini.
"Ada juga pembiayaan dari APBD yang mencakup 10.000 sambungan rumah (SR). Pembebasan lahan untuk rumah pompa dan IPAL dibiayai dari APBD Pekanbaru.
"Ini investasi yang besar dengan nilai fisiknya saja Rp800 miliar," ucap Yenni lagi.